Nyoman Ary Wahyudi / Bisnis / Adib Muttaqin Asfar | SOLOPOS.com
Solopos.com, JAKARTA -- Setelah sempat terkendala reagen untuk tes berbasis polymerase chain reaction atau PCR, kini sudah ada 89 laboratorium yang bisa menguji sampel Covid-19 di Indonesia. Ini terkait datangnya ratusan ribu reagen dari Korea Selatan (Korsel) dan China belum lama ini.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto menyebutkan saat ini 89 laboratorium yang aktif melakukan pengujian. Sebelumnya, hanya ada 38 laboratorium yang bisa melakukan tes PCR.
Sebaran Kasus Covid-19 di Sukoharjo Per Desa: 32 Positif
"Lab yang aktif 89, ini terdiri atas 48 lab di rumah sakit seluruh Indonesia. [lalu] 15 lab di perguruan tinggi di Indonesia, 18 lab di jejaring Kemenkes, 5 lab di jejaring kesehatan daerah, serta 3 balai veteriner direktorat peternakan," ujar Yuri.
"Lab yang aktif 89, ini terdiri atas 48 lab di rumah sakit seluruh Indonesia. [lalu] 15 lab di perguruan tinggi di Indonesia, 18 lab di jejaring Kemenkes, 5 lab di jejaring kesehatan daerah, serta 3 balai veteriner direktorat peternakan," ujar Yuri.
Dengan 89 laboratorium yang terlibat, maka tes PCR Covid-19 seharusnya bisa lebih cepat. Disebutkan Yuri saat ini terdapat 86.995 spesimen yang diuji dari 67.785 pasien.
Pemudik Jateng Kucing-Kucingan Naik Kontainer? Ganjar Geram
"Kita berharap secepatnya bisa kita dapatkan hasil labnya sehingga bisa kita konfirmasikan," ujar Yuri saat memberikan keterangan melalui video conference dari Graha BNPB, Rabu (29/4/2020). Disebutkan bahwa 297 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesai telah terdampak Covid-19.
Sebelumnya, pemerintah mengaku banyak laboratorium yang mengalami kendala untuk melaksanakan tes PCR Covid-19 karena kekurangan reagen. Pekan lalu, Achmad Yurianto mengatakan baru 38 laboratorium yang bekerja aktif memeriksa spesimen Covid-19.
Yuli Sang Ibu Miskin Meninggal, Wali Kota Serang: Bukan Kelaparan Tapi Takdir
Jumlah tersebut hanya naik sebanyak 1 laboratorium jika dibandingkan hari sebelumnya. Padahal sebelumnya, pemerintah menargetkan bisa mengaktifkan seluruh laboratorium yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 70 di berbagai daerah untuk tes PCR Covid-19.
Tanpa reagen, tes PCR Covid-19 tidak bisa dilakukan meski Indonesia sudah membeli belasan alat. “Beberapa laboratorium akan ditambahkan begitu reagen dari negara lain sudah bisa kita terima,” ujar Yurianto dalam konferensi pers, Rabu (22/4/2020).
IDI Bongkar 1.300 Kematian Covid-19, Mayoritas PDP yang Meninggal Dunia
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo, mengatakan Indonesia mendapatkan reagen dari Korea Selatan setelah melobi pemerintah negara tersebut. Ada produk reagen yang seharusnya sudah dipesan pemerintah Jerman, namun akhirnya pemerintah Korsel mengalokasikan untuk Indonesia.
Jemput Santri Ponpes Temboro, Sopir Meninggal dalam Mobil di Madiun
"Jadi kalau tidak memakai cara-cara seperti itu, sulit kita mendapatkannya [reagen]," kata Agus dalam webinar Aspek Keamanan Meliput Covid-19, Sabtu (25/4/2020).
Pemerintah Indonesia memang menargetkan bisa melakukan 10.000 tes PCR perhari. Namun, janji pemerintah melibatkan 70 laboratorium untuk tes PCR Covid-19 terkendala kekurangan reagen. Akibatnya, lebih dari 8.000 spesimen pasien belum juga diuji karena antrean uji PCR yang begitu panjang.