SOLOPOS.COM - Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama Debarkasi Donohudan sujud syukur saat tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Kamis (7/9/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)
Haji 2017, jemaah haji kembali ke Tanah Air.
Solopos.com, BOYOLALI — Kepulangan para jemaah haji Debarkasi Solo mengalami kemunduran 2-3 jam. Namun, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo meminta para jemaah legawa karena hal itu disebabkan padatnya penerbangan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi.
Kasubbag Humas PPIH Debarkasi Solo, Afief Mundzir, mengatakan keterlambatan kedatangan terjadi karena alasan yang wajar. Menurutnya, padatnya jadwal penerbangan di membuat pesawat harus antre.
“Jadi keterlambatan ini bukan karena masalah dokumen jemaah atau ada jemaah yang sakit. Tetapi karena padatnya flight di Arab Saudi,”
ujarnya saat berbincang melalui sambungan telepon, Sabtu (9/9/2017) siang.
Dia menjelaskan hingga kini keterlambatan kedatangan para jemaah berkisar 2-3 jam. Namun, ia sekali lagi menyatakan hal itu sebagai
fenomena yang masih bisa ditoleransi.
Sementara itu, Debarkasi Solo pada Sabtu menerima kedatangan kloter 7 asal Kabupaten Pekalongan, kloter 8 asal Kabupaten Brebes dan kloter 9 asal Kabupaten Batang.
Kloter 7 tiba sekitar pukul 03.21 WIB. Jumlah jemaah adalah 359 orang. Kemudian kloter 8 tiba di Asrama Haji Donohudan pukul 10.18 WIB. Jumlah jemaah haji dan petugas pendamping adalah 358 orang. Sesuai jadwal awal, kloter 8 seharusnya datang pukul 06.10 WIB.
Afief menjelaskan kloter 9 mulanya dijadwalkan datang pukul 20.40 WIB. Namun, pada kenyataannya, kemungkinan kedatangan juga akan sedikit terlambat.
“Total jemaah yang sudah kembali ke Tanah Air dari kloter 1 sampai kloter 8 adalah 2.862 orang,” tutur dia.