News
Sabtu, 6 Agustus 2011 - 16:35 WIB

81 SMA/SMK di Solo peroleh bantuan Rp 8,2 miliar

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Sebanyak 81 SMA/SMK negeri dan swasta di Kota Solo mendapatkan bantuan keuangan bidang pendidikan senilai Rp 8.229.000.000. Bantuan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2011.

Kasi Sarana Prasarana, Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Yoga Purwanto, mengungkapkan bantuan ini rutin diberikan pemerintah Provinsi Jawa Tengah, setahun sekali. “Dana itu diperuntukan untuk 28 jenis bantuan,” jelasnya saat ditemui wartawan seusai acara penjelasan tentang bantuan keuangan tersebut di SMAN 3 Solo, Sabtu (6/8/2011).

Advertisement

Jenis bantuan tersebut, ungkapnya, antara lain pengembangan sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), pembangunan laboratorium IPA, pembangunan ruang kelas baru, teaching factory, pengadaan alat mesin dan lainnya.

Mekanisme pencairan bantuan, katanya, dibedakan antara sekolah negeri dan swasta. Bagi sekolah negeri, bantuan langsung masuk dalam Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) sekolah. Sementara bagi sekolah swasta, bantuan dicairkan dalam bentuk hibah melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Solo. “Dana dari provinsi sudah masuk ke kas daerah Solo. Nantinya sekolah diminta mengajukan proposal lagi untuk menarik dana di Kasda itu,” jelasnya.

Untuk mencairkan dana tersebut, terangnya, harus disertai permohonan pencairan. Permohonan pencairan itu harus dilampiri proposal dan naskah perjanjian hibah, berita acara pembayaran, surat keputusan penetapan sekolah penerima bantuan dari Walikota Solo, Joko Widodo.

Advertisement

81 Sekolah penerima bantuan itu, ungkapnya, meliputi semua sekolah di Solo kecuali SMA Kristen Pelita Nusantara Kasih dan SMK Islam Terpadu (SMKIT) Smart Informatika. Pasalnya SMA Kristen Pelita Nusantara Kasih memang tidak mau menerima bantuan tersebut. Sedangkan SMKIT Smart Informatika belum masuk dalam daftar penerima bantuan. “Pembahasan sekolah penerima bantuan telah dilakukan sejak akhir tahun lalu, jadi SMKIT Smart Informatika belum masuk daftar. Tapi untuk bantuan tahun depan, kemungkinan sudah masuk dalam daftar penerima bantuan,” ungkapnya.

Terkait mekanisme untuk menentukan jenis bantuan yang diterima, imbuhnya, didasarkan pada pengajuan sekolah. Setiap sekolah diminta mengajukan usulan kebutuhan sekolah. Namun hal itu harus disesuaikan dengan jumlah paket yang dikeluarkan dari provinsi.

ewt

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif