Solopos.com, JAKARTA - Sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Beberapa dari mereka yang tidak lolos menjabat direktur, kepala bagian, penyelidik, juga penyidik.
Mereka dinyatakan tidak memenuhi syarat alih status menjadi aparatur sipil negara (ASN) seusai tidak lolos TWK. Sebelumnya, 1.349 pegawai KPK yang mengikuti asesmen tersebut.
TWK itu pun kemudian menjadi polemik. Tes alih status menjadi ASN itu dituding sebagai upaya menyingkirkan pegawai KPK yang kritis dan berani.
Angin Kencang Diduga Sebabkan Mobil Tercebur ke Danau Toba saat Keluar Kapal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan turun tangan meminta TWK tak dijadikan dasar kelulusan menjadi ASN dan meminta 75 pegawai KPK yang tak lolos tes untuk “diselamatkan”. Namun, hasil rapat bersama sejumlah menteri dan pimpinan lembaga berkata lain.
Menkum HAM, MenPAN-RB, Kepala BKN, Kepala LAN, hingga pimpinan KPK memutuskan tetap memberhentikan 51 orang dari 75 pegawai yang tak lolos TWK. Sebab, hasil TWK mereka ”merah”. Sedangkan 24 pegawai lainnya diputuskan dibina ulang.
Dari daftar nama yang diterima detikcom, Senin (31/5/2021), Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko, Kasatgas Penyidik Ambarita Damanik, Direktur Soskam Antikorupsi Giri Suprapdiono, hingga Kasatgas Penyidik Novel Baswedan ada di antara 75 pegawai yang tak lolos TWK.
Mobil Tercebur ke Danau Toba, 1 Orang Meninggal
Berikut daftar lengkapnya:
Sejumlah nama diinisialkan redaksi demi alasan keamanan.