News
Senin, 12 April 2021 - 12:06 WIB

706 Orang Warga Sipil Meninggal Dunia Sejak Kudeta Militer Myanmar

Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga meneriakkan slogan menentang rezim militer yang berkuasa di Myanmar di sela-sela prosesi pemakaman seorang warga sipil yang meninggal dunia akibat kekerasan aparat keamanan di Yangon, Myanmar, 29 Maret 2021 lalu. (Anadolu Agency/Stringer)

Solopos.com, YANGON - Warga sipil  yang meninggal dunia dalam demonstrasi menentang kudeta militer Myanmar sudah mencapai 706 orang sejak terjadinya kudeta 1 Februari lalu. Dalam laporannya pada Minggu (11/4/2021) malam, Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) menyampaikan tambahan 5 orang tewas.

AAPP juga melaporkan hingga 11 April, total 3.059 orang menjadi tahanan. Dari jumlah itu, dari 64 mendapat vonis hukuman, sementara sebanyak 657 orang lainnya menjadi sasaran surat perintah penangkapan. AAPP juga melaporkan seorang anggota parlemen partai berkuasa Liga Nasional Demokrasi (NLD) dari Kota Pantanaw, Wilayah Ayeyarwady, ditangkap oleh militer. “Kelompok militer menggunakan siksaan sebagai senjatanya dalam penahanan, ini adalah masalah serius yang mengkhawatirkan,” ungkap AAPP.

Advertisement

Selain itu, AAPP menyampaikan konflik junta melawan kelompok etnis Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) dan Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) terus berlanjut. “Pertempuran antara Tentara Kemerdekaan Kachin dan junta semakin intensif di Kota Momauk. Banyak warga yang terpaksa mengungsi,” terang AAPP.

Kudeta militer terjadi di Myanmar pada 1 Februari. Kudeta itu  menggulingkan pemerintah terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi. Militer berdalih pemilu yang mengantarkan partai Suu Kyi menguasai suara mutlak di parlemen penuh kecurangan. Menanggapi kudeta tersebut, kelompok sipil di seluruh negeri meluncurkan kampanye pembangkangan dengan demonstrasi massa dan aksi duduk di jalan. Namun aparat keamanan bertindak brutal dengan menembaki pengunjuk rasa menggunakan peluru tajam dan melakukan razia dan penangkapan dari rumah ke rumah.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif