News
Senin, 17 Juni 2019 - 02:00 WIB

7 Hari 9 Orang Terseret Ombak Pantai Selatan Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JOGJA —  Ganasnya ombak Pantai Selatan Jogja perlu diwaspadai bagi siapa saja yang akan berwisata. Dalam tujuh hari terakhir ada sembilan wisawatan di pantai Kulonprogo yang terseret  arus pasang saat gelombang tinggi.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko mengatakan selama pengamanan saat libur lebaran sudah terjadi 18 kejadian kecelakaan laut di Kulonprogo. Dari 18 kejadian tersebut, sembilan orang terseret ombak dalam jangka waktu sepekan terakhir. 

Advertisement

Tidak ada korban jiwa dalam sembilan kejadian terseretnya orang tersebut, namun korban mengalami luka-luka. Sebelumnya, bahkan pada Rabu (12/6/2019) lalu, tingginya gelombang membuat rumah warga, kolam renang wisata, sebuah warung dan tempat penangkaran penyu di Pantai Trisik rusak karena tersapu ombak.

Tingginya gelombang dalam sepekan terakhir sudah diantisipasi oleh SRI Wilayah V Kulonprogo. Aris mengatakan pihaknya sudah memasang garis polisi bekerjasama dengan Polsek Temon sebagai upaya pengamanan.

“Antisipasi lain kita berjaga di pos pantau pemecah ombak (Pantai Glagah), dan juga melakukan patroli di area-area yg sering dikunjungi oleh pengunjung,” jelas Aris pada Sabtu (15/6).

Advertisement

Pihaknya mengimbau agar pengunjung yang berwisata di pantai tidak mandi di pantai karena gelombang yang tinggi. “Berdasarkan informasi BMKG, ketinggian ombak di laut selatan DIY mengalami peningkatan sampai tanggal 16 Juni nanti dengan rata-rata tinggi 3,5 sampai 4 meter,” tuturnya.

Tidak hanya korban terseret arus pasang saja, korban lainnya yang tercatat oleh SRI Wilayah V Kulonprogo selama pengamanan libur lebaran ada korban yang tersengat ubur-ubur, terkena duri ikan, dan jatuh saat memancing. 

Pengunjung yang berwisata di Pantai Glagah, Sofa Hasanah mengaku pihaknya sudah mengetahui adanya gelombang tinggi di Pantai Selatan dari media sosial. “Tapi kalau wisatanya tidak takut meski gelombang sedang tinggi. Yang penting sejauh garis aman saja,” tuturnya pada Sabtu. 

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif