News
Senin, 1 November 2021 - 10:54 WIB

6,6 Juta Orang Ngungsi Akibat 2.208 Bencana Selama Januari-Oktober 2021

Newswire  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Sub Bidang Relawan Kesehatan BKR Satgas Covid-19 BNPB, dr. Joseph Frederick William memakaikan baju rompi kepada pimpinan BPBD Soloraya saat pembukaan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas bagi sukarelawan, Kamis (14/10/2021) di Ramada Suites, Colomadu, Karanganyar. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 6,6 juta orang mengungsi selama kurun waktu 1 Januari hingga 31 Oktober 2021. Kondisi itu dampak dari 2.208 bencana alam yang terjadi di Indonesia selama kurun waktu tersebut.

Sebanyak 2.208 bencana alam itu didominasi bencana alam hidrometeorologi, seperti banjir, puting beliung, dan tanah longsor. BNPB mencatat bencana alam menyebabkan 6.653.006 orang mengungsi. Selain itu, BNPB juga mendata 549 orang meninggal, 74 orang hilang, dan 13.031 orang luka-luka.

Advertisement

Baca Juga : BMKG Minta Warga Jateng Selatan Waspada Dampak La Nina

Seperti dilansir dari Okezon.com, Senin (1/11/2021), BNPB menjabarkan bencana alam hidrometeorologi yang terjadi selama kurun waktu tersebut. Seperti, 894 kejadian banjir, 589 kejadian puting beliung, dan 406 kejadian tanah longsor. Kejadian bencana alam lain yang tercatat, seperti gelombang pasang 22 kejadian, gempa bumi 26 kejadian, dan karhutla 258 kejadian.

“Provinsi di Pulau Jawa yang tercatat paling banyak kejadian bencana, yakni Jawa Barat 539 kejadian, Jawa Timur 227 kejadian, dan Jawa Tengah 210 kejadian,” tulis akun resmi Twitter @BNPB_Indonesia, Minggu (31/10/2021).

Advertisement

Baca Juga : Video Bocah di Pati Aniaya Nenek Viral Jadi Perdebatan Netizen

Sementara itu, dampak bencana 134.621 rumah rusak dengan rincian 17.010 rumah rusak berat, 24.035 rumah rusak sedang, dan 93.576 rumah rusak ringan. Selain rumah, sebanyak 3.597 fasilitas umum mengalami kerusakan dengan rincian 1.446 fasilitas pendidikan, 1.798 fasilitas peribadatan, dan 3523 fasilitas kesehatan, 502 kantor, dan 359 jembatan mengalami kerusakan akibat bencana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif