News
Jumat, 22 September 2017 - 11:00 WIB

617 Juta Anak dan Remaja Tak Mahir Membaca dan Matematika

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Kuliatas pendidikan jadi sorotan UIS karena ratusan juta anak kurang pandai membaca dan matematika.

Solopos.com, PARIS — United Nations Organization for Education, Science and Culture Organization (UNESCO) Institute for Statistics (UIS) melaporkan 617 juta anak dan remaja di dunia tak mencapai tingkat kemampuan minimum dalam membaca dan matematika.

Advertisement

Dalam laporan UIS yang disiarkan Kamis (21/9/2017), angka paling tinggi dilaporkan terjadi di Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan serta Tengah. UIS, yang memperingatkan mengenai krisis belajar mendapati lebih dari 387 juta anak usia sekolah dasar dan 230 remaja usia sekolah menengah pertama tidak memiliki tingkat kemampuan minimum dalam membaca dan matematika.

“Dua-pertiga anak-anak usia sekolah dasar dan lebih separuh anak usia sekolah pertama tak bisa mencapai tingkat kemampuan minimum dalam membaca meski mereka berada di ruang kelas,” ungkap Direktur UIS Silvia Montoya seperti dilansir kantor berita Xinhua, Jumat (22/9/2017).

UIS menyatakan masalah tersebut terjadi akibat kurangnya akses dan anak-anak yang keluar dari sekolah hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki kesempatan untuk mencapai tingkat kemampuan minimum.

Advertisement

Selain itu, ungkap Silvia, ada kegagalan untuk mempertahankan setiap anak tetap belajar dan mempertahankan mereka tetap di jalur. Kualitas pendidikan juga menjadi salah satu faktor.

“Data-data ini mengkhawatirkan, baik dalam hal penyia-nyiaan potensi manusia dan prospek untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Data baru ini adalah seruan untuk bangun bagi penanaman modal yang jauh lebih besar di bidang kualitas pendidikan,” beber Silvia Montoya.

Ia berpendapat banyak dari anak-anak itu tidak tersembunyi atau terkucil dari masyarakat dan pemerintah mereka. “Mereka duduk di dalam kelas bersama potensi dan aspirasi mereka sendiri,” pungkas dia.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kualitas Pendidikan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif