News
Jumat, 6 Maret 2020 - 23:59 WIB

548 Orang dalam Pantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso

Nyoman Ari Wahyudi  /  Bisnis  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memarkir mobil ambulans di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). Kementerian Kesehatan menyatakan hingga Kamis 5 Maret ini ada 156 pasien dalam pengawasan virus corona yang tersebar di 35 rumah sakit di 23 provinsi, 2 diantaranya merupakan pasien positif corona yang masih dirawat di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak 548 orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona RSPI Sulianti Saroso hingga Jumat (6/3/2020). Jumlah itu bisa bertambah seiring tracking terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien yang positif terinfeksi virus corona (covid-19).

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril.

Advertisement

“Yang ODP itu mereka datang untuk konsultasi atau meminta informasi. Jika ada sakit, dia bisa diperiksa,” tutur Syahril saat memberi keterangan tentang penanganan virus corona RSPI Sulianti Saroso, Jumat.

Jenazah Suspect Corona Meninggal di RSUP Sardjito Jogja Dibungkus Plastik

Advertisement

Jenazah Suspect Corona Meninggal di RSUP Sardjito Jogja Dibungkus Plastik

Untuk itu, kata dia, pemeriksaan pertama dilakukan oleh perawat dan penyuluh lain. Jika ada gejala klinis, imbuhnya, orang dalam pemantauan virus corona itu dapat dibawa ke IGD. “Tapi mereka harus tahu ada riwayat kontak dekat dengan orang dari warga negara yang terjangkit," jelasnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy Hingga mengatakan pemerintah menambah rumah sakit (RS) rujukan untuk menangani virus corona. Dari semula ada 100 RS, sekarang ada 137 RS rujukan dan beberapa rumah sakit swasta juga sudah menawarkan diri.

Advertisement

2 Pasien Terbaru Positif Corona Indonesia Terkait Kasus Pertama

Penelusuran akan terus dilakukan hingga menemui mata rantai dari penyebaran virus corona di Indonesia. Syahril menggarisbawahi seluruh perawatan untuk pasien ODP dan PDP gratis karena dibiayai sepenuhnya oleh negara.

Tracking

Sementara itu, pemerintah telah mengumumkan dua orang lagi yang positif terinfeksi virus corona. Mereka adalah pasien 3 dan 4 yang terkait pasien kasus pertama virus corona di Indonesia.

Advertisement

Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dibantu dengan Polri dan BIN memang sudah menelusuri 80 orang yang berada di restoran pada 14 Februari 2019. Restoran itu merupakan lokasi pasien 1 corona Indonesia bertemu warga negara Jepang yang diketahui positif.

Ke-80 orang itu dikerucutkan menjadi 20 orang yang mengalami kontak langsung dengan kasus 1. Lalu dari 20 orang itu kembali dikerucutkan menjadi 7 orang. Dari 7 orang itu, 2 orang dinyatakan positif sebagai kasus 3 dan kasus 4.

3 Driver Ojol Luka Tembak Usai Tawuran Jogja, Proyektil Masuk Paha

Advertisement

"Sedangkan 5 orang lain masih berstatus suspect karena kita masih menunggu kondisi fisiknya bagus. Masih ada yang batuk pilek. Kalau kita mempelajari beberapa kasus yang pasti terjadi di beberapa negara seperti di Vietnam itu bisa sampai pemeriksaan 7 kali negatif. Yang kedelapan baru positif diikuti preventif. Jadi kita harus hati-hati benar. Kita tidak mau gegabah untuk langsung kita pulangkan karena nanti akan bisa menjadi subklaster baru seandainya positif," jelas Yurianto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif