News
Minggu, 3 Desember 2017 - 16:00 WIB

5,3 Juta Tabung Elpiji Digelontorkan ke Soloraya di Akhir Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pasokan elpiji 3 kg untuk Soloraya ditambah di akhir tahun.

Solopos.com, SOLO — PT Pertamina menambah alokasi elpiji 3 kilogram (kg) untuk mengantisipasi lonjakan permintaan karena adanya libur Natal-Tahun Baru dan Maulid Nabi. Sebanyak 5.367.720 tabung akan didistribusikan selama sebulan untuk Soloraya.

Advertisement

“Pasokan elpiji 3 kg untuk Solo yang disalurkan Desember sebanyak 719.640 tabung gas melon,” ujar Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Adeka Sangtraga Hitapriya, Sabtu (3/12/2017).

Rata-rata penyaluran elpiji per hari sebanyak 29.985 tabung dengan hari kerja 24 hari. Jumlah tersebut lebih banyak jika dibandingkan dengan bulan lalu 705.769 tabung elpiji 3 kg dengan rata-rata penyaluran harian 27.145 tabung yang disalurkan selama 26 hari.

Namun pada November ada tambahan sekitar 20.000 tabung elpiji 3 kg yang disalurkan menjelang akhir bulan. Secara umum, pasokan elpiji di Soloraya mengalami kenaikan di penutup tahun ini.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagiyo, mengungkapkan penambahan pasokan tersebut dilakukan untuk menghadapi lonjakan permintaan akhir tahun. Apalagi banyak hari libur yang berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat sehingga membutuhkan energi yang lebih besar, tidak hanya untuk rumah tangga tapi juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dia menjelaskan penambahan tersebut dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, diantaranya adalah Pertamina serta Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya.

Adeka menyampaikan Pertamina juga melakukan strategi untuk mengamankan setok elpiji di masyarakat, diantaranya adalah remapping penyebaran pangkalan, evaluasi performa pangkalan terutama yang daerahnya sering terjadi keluhan sulit memperoleh elpiji 3 kg.

Advertisement

Selain itu, dilakukan juga sinkronisasi jadwal antaragen di kota dan kabupaten dan memperhatikan suplai terutama di daerah perbatasan untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan.

“Semua upaya tersebut disinkronkran dan pararel dengan dengan pembinaan pangkalan. Prioritas utama penjualan elpiji 3 kg adalah ke rumah tangga dan usaha mikro dengan mempertanggungjawabkan penyaluran melalui logbook,” terang Adeka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif