Solopos.com, SOLO—Puluhan mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo mengeluarkan pernyataan sikap terkait penyimpangan demokrasi pada Pemilu 2024 yang dibacakan di depan gedung rektorat, Rabu (7/2/2024).
Presiden BEM UNS Solo, Agung Lucky Pradita, menegaskan dalam pernyataan sikap kali ini pihaknya tidak condong ke salah satu Pasangan Calon atau Paslon tertentu, melainkan murni ingin mengkritisi keadaan demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu 2024.
Dia mengatakan sejak awal masa pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden sudah ada indikasi kecurangan. Hal itu terbukti dengan ditetapkannya Mahkamah Konstitusi yang melanggar kode etik setelah mengesahkan peraturan batas usia pencalonan wakil presiden.
Lalu belum lama ini, dia mengatakan Ketua Komunis Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari dan enam anggotanya terbukti melanggar kode etik dalam proses penerimaan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (Cawapres).
Menurut dia, dua kejadian tersebut sudah mengindikasikan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 kali ini penuh dengan kecurangan dan mengabaikan etika. Maka pihaknya mengeluarkan pernyataan sikap atau maklumat untuk merespon tersebut.
Berikut lima poin pernyataan sikap yang bertajuk Maklumat Supersemar Demokrasi Terkhianati, Pancasila Tercela yang disampaikan mahasiswa UNS: