News
Selasa, 31 Mei 2011 - 16:38 WIB

46 Peserta SNMPTN bernomor sama, panitia jamin tak merugikan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ravik Karsidi

Solo (Solopos.com) – Sebanyak 46 peserta Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur Ujian Tulis di Jawa Tengah dan DIY ternyata mendapatkan nomor ujian yang sama. Namun Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr Ravik Karsidi MS, menjamin tidak akan ada siswa yang dirugikan.

Ravik Karsidi

Advertisement
Saat jumpa pers di Rumah Makan Ramayana, Solo, Selasa (31/5), Ravik mengungkapkan secara umum pelaksanaan ujian tulis hari pertama berjalan lancar. Hanya ada masalah teknis yang terjadi, tapi sudah bisa diatasi. Salah satunya ditemukan nomor peserta yang sama. Satu nomor dimiliki dua peserta. “Di Solo ada empat nomor sama, di Purwokerto ada dua nomor, di Semarang ada 10 nomor dan Yogyakarta ada tujuh nomor,” jelasnya.

Setelah dicek dalam sistem komputerisasi SNMPTN, ungkapnya, kesalahan itu terjadi karena seorang peserta yang awalnya telah membeli nomor PIN dan mengisi data, tidak mencetak kartu peserta ujian. Hal ini kemungkinan karena peserta tersebut ragu-ragu terhadap pilihan program studi yang dipilih sebelumnya.

“Karena ragu-ragu, peserta itu kemudian membeli nomor PIN lagi. Karena data sebelumnya belum terhapus, akhirnya peserta lain yang mencetak kartu selanjutnya, mendapatkan nomor yang sama,” jelasnya. Namun, kata Ravik, hal ini sebenarnya telah diketahui sebelumnya oleh sistem SNMPTN. Sehingga ada satu peserta yang telah disediakan nomor baru oleh panitia. “Sehingga tadi saat akan ujian, satu diantara dua peserta yang memiliki nomor sama itu, diberikan nomor baru. Nomor baru itu yang diisikan pada lembar jawab komputer (LJK). Jadi nanti peserta tidak akan dirugikan,” ungkapnya.

Advertisement

Pada ujian kali ini, urainya, tercatat ada 17.389 peserta yang mendaftar di Panlok 44 Solo. Jumlah total peserta wilayah Jateng dan DIY sebanyak 79.284.

Selain ditemukan nomor sama, terangnya, masih ada peserta yang salah lokasi ujian. Dua orang yang seharusnya mengikuti ujian di SMPN 7, datang ke SMAN 7. Namun panitia tetap melayani dengan mempersilakan mereka mengikuti ujian di SMAN 7 pada hari pertama. Terpaksa mereka mengikuti ujian di ruang pengawas dan mengerjakan soal cadangan.

“Ada juga peserta yang seharusnya ujian di SMAN 4, datang ke SMPN 4. Tapi karena saat itu masih ada waktu seperempat jam, akhirnya peserta itu diantarkan panitia ke SMAN 4,” jelasnya.

Advertisement

Ravik juga menginformasikan adanya satu peserta yang akan mengikuti ujian tanpa membawa kartu peserta. Namun karena data peserta itu ada dalam album panitia, akhirnya panitia memfasilitasi siswa itu untuk mencetak kartu peserta.

ewt

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif