News
Minggu, 11 Desember 2016 - 21:23 WIB

38 Tewas Akibat Bom di Stadion Besiktas, Turki Bersumpah Balas Dendam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi dan ambulans berada di sekitar lokasi ledakan bom di dekat Vodafone Arena, Istanbul, Turki, Sabtu (10/12/2016) malam. (JIBI/Solopos/Reuters/Murad Sezer)

Dua serangan bom meledak di dekat stadion milik Besiktas, Istanbul. Pemerintah Turki bersumpah bakal membalas dendam.

Solopos.com, JAKARTA — Turki diguncang serangan bom yang menewaskan 38 orang dan melukai 155 orang lainnya, Sabtu (10/12/2016) malam, tepatnya di luar Vodafone Arena, stadion milik klub Besiktas, di Istanbul. Turki menyatakan akan membalas serangan yang diduga dilakukan oleh militan Partai Pekerja Turki (PKK) itu.

Advertisement

Bom dalam mobil tersebut meledak di luar stadion dua jam setelah pertandingan antara Besiktas vs Bursaspor dalam lanjutan Liga Super Turki. Ledakan itu tepatnya terjadi di tempat berkumpulnya polisi yang biasa digunakan untuk menangani kerusuhan.

Sedangkan ledakan kedua muncul di dekat Macka Park. Ini merupakan bom bunuh diri di sebuah lokasi di dekatnya kurang dari semenit kemudian.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian mematikan ini. Namun Perdana Menteri Binali Yildirim menyatakan serangan ini hampir dipastikan dilakukan oleh PKK yang terlibat dalam rangkaian teror di Turki selama tiga dekade terakhir.

Advertisement

Menteri Dalam Negeri Turki Suleymanbn Soylu mengatakan sebanyak 30 orang telah ditahan polisi. “Cepat atau lambat, kami akan membalasnya. Darah ini tidak akan tertinggal di tanah, tak peduli berapapun harganya dan biayanya,” kata dia dikutip Reuters.

Presiden Recep Tayyip Erdogan yang muncul di antara warga dan keluarganya tidak mampu menyampaikan pernyataan apapun. Soylu juga memperingatkan siapapun yang yang mendukung serangan itu melalui media sosial, termasuk para politikus yang terkait PKK.

“Pada mereka yang mencoba membela pelaku kejahatan dari podium, pada media atau Internet, dan mencoba membuat tuduhan. Ketahuilah, pedang negara bisa terbentang jauh dan lebar,” kata dia.

Advertisement

Beberapa bulan terakhir, ribuan politikus Kurdi ditahan, termasuk belasan wali kota dan pemimpin Partai Demokratik Rakyat Turki (oposisi terbesar kedua di parlemen Turki).

Tindakan keras terhadap politikus Kurdi itu bertepatan dengan pembersihan institusi di negara itu pascakudeta gagal Juli lalu. Namun, kali ini Partai Demokratik Rakyat Turki membantah tuduhan itu dan justru mengutuk serangan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif