News
Sabtu, 15 Januari 2022 - 14:16 WIB

33 Gempa Susulan Terjadi Pascagempa Banten, Terbesar M 5,7

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gempa Banten, Jumat (14/1/2022). (Twitter @BMKG)

Solopos.com, JAKARTA — Hingga Sabtu (15/1/2022) pukul 12.00 WIB sedikitnya telah terjadi 33 kali aktivitas gempa susulan pascagempa Banten magnitudo 6,6 yang menguncang pada Jumat (14/1/2022).

“Gempa susulan yang terjadi dengan magnitudo terbesar 5,7 dan magitudo terkecil adalah 2,5,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Advertisement

Dia menjelaskan gempa yang sebelumnya tercatat bermagnitudo 6,7 yang berpusat di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Banten, dengan kedalaman hiposenter 40 km memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya proses tekanan yang kuat.

Baca juga: Ini Daerah Terdampak Gempa Bumi di Banten

Advertisement

Baca juga: Ini Daerah Terdampak Gempa Bumi di Banten

Menurut Daryono, gempa ini bersifat destruktif atau merusak. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang wilayah terdampak gempa mencakup 113 Kelurahan dari 17 Kecamatan, menyebabkan lebih dari 700 rumah dan lebih dari 30 fasilitas umum rusak.

Tidak Memicu Tsunami

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya yang masih di bawah ambang batas rata-rata gempa pembangkit tsunami yaitu 7,0 ditambah dengan kedalaman hiposenternya di 40 km.

Advertisement

Baca juga: Gempa Bumi Susulan Guncang Banten, Kali Ini Magnitudo 5,7

Jenis gempa berupa gempa dangkal akibat adanya deformasi atau patahan batuan di dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi/menunjam ke bawah Selat Sunda-Banten.

Para ahli menyebut jenis gempa ini sebagai intraslab earthquake, ciri gempa intraslab mampu meradiasikan guncangan (ground motion) yang lebih besar dan lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber lain. Sehingga wajar jika gempa ini memiliki spektrum guncangan yang sangat luas dirasakan hingga Sumatera Selatan hingga Jawa Barat.

Advertisement

Guncangan gempa juga terasa sangat kuat di Jakarta disebabkan karena adanya efek tapak lokal (local site effect) lapisan tanah lunak dan tebal di wilayah Jakarta yang memicu terjadinya resonansi gelombang gempa hingga akhirnya guncangan tanah mengalami amplifikasi atau perbesaran disamping juga adanya fenomena vibrasi periode panjang (long period vibration) karena gempa kuat yang sumbernya relatif jauh.

Baca juga: Gempa Bumi M 6,7 Guncang Banten, Terasa Sampai Jakarta dan Bogor

Gempa Jumat sore tersebut menurut Daryono jenisnya mirip dengan gempa Selatan Jawa Timur magnitudo 6,1 pada 10 April 2021 lalu yang juga bersifat destruktif. Sama-sama gempa intraslab yaitu gempa dengan sumber di dalam Lempeng Indo-Australia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif