News
Minggu, 15 Januari 2012 - 06:29 WIB

3 Ruang Kelas Nyaris Runtuh, Murid SD Pucang Sawit Belajar Di Teras

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Belajar di teras. foto: Dina Ananti

Advertisement

SOLO —Tiga ruang kelas SDN Pucang Sawit No.119, kelas III, IV dan V nyaris roboh lantaran sebagian besar material bangunan lapuk dan temboknya retak-retak.

Berdasarkan pantauan Espos di lapangan, Sabtu (14/1), tiga ruang kelas tersebut yakni ke kelas III, IV dan V kondisinya memprihatinkan. Dinding tembok bangunan retak-retak dan harus ditopang dengan bambu, sementara plafon pada atap sebagian besar telah copot dan berlubang.

Kondisi ruang di kelas III misalnya, satu bilah bambu terpaksa ditegakan di tengah karena untuk menopang plafon dan kayu yang telah rapuh.

Advertisement

Hal ini membuat orangtua murid waswas lantaran bangunan tidak layak untuk belajar mengajar. Menurut salah orangtua murid, Rohana, 42, sebelumnya ruangan ini digunakan aktif untuk proses belajar mengajar namun karena gedung semakin memprihatinkan pihak sekolah akhirnya menggilir murid untuk berbagi ruang kelas lainnya. Kendati begitu dirinya mengaku masih kawatir karena sejumlah murid mengikuti belajar mengajar di ruang kelas.

“Setiap pagi saya memilih menunggu anak sekolah dari pada di rumah tak tenang,” jelas dia.

Kondisi gedung sekolah yang memprihatinkan itu juga mendapat perhatian dari pengurus kampung Pucang Sawit, mereka mendesak pihak sekolah untuk mengajukan perbaikan gedung pada pemerintah.

Advertisement

Diungkapkan sekretaris RT 002/RW 015, Pucang Sawit, Eko Susilo, kondisi ini membuat masyarakat resah lantaran tidak sedikit warga setempat yang menyekolahkan anak-anak mereka di tempat tersebut. Dia mengatakan juga adanya pemberlakuan penggiliran masuk sekolah dinilai tidak bisa jadi solusi, karena belajar di teras dinilai tidak nyaman bagi murid-murid. “Lihat saja dindingnya jika diamati temboknya sudah miring dan mau ambruk.”

Bangunan ini didirikan pada tahun 1963 di atas luas bangunan 1.749 m2. Menurut Kepala SDN Pucang Sawit No 119, Noor Hidayah Jafar, gedung tersebut belum pernah sekalipun direhabilitasi sejak kali pertama pembangunan. Menurutnya dengan kondisi kerusakan itu sebenarnya pihaknya sejak tahun 2005 hingga tahun 2011 telah mengajukan dana rehabilitasi ringan hingga berat, namun belum ada tanggapan dari pemerintah.

“Saya sudah mengajukan dana perbaikan sekolah tapi hingga kini realisasi,” jelas dia.Dina Ananti Sawitri Setyani

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif