News
Rabu, 28 September 2011 - 15:09 WIB

3 Pasien korban bom GBIS Kepunton pulang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)--Tiga pasien korban bom bunuh diri di GBIS Kepunton, yang selama ini menjalani rawat inap di RS dr Oen Solo, Rabu (28/9/2011) sore dan malam dibolehkan pulang.

Tiga pasien tersebut atas nama Noviawati, 27, asal Singosaren, Solo; Ferdianta, 19, mahasiswa Teknik Kimia USB Solo dan Belarmin Boris, 18, mahasiswa USB Solo asal Papua. Kondisi fisik ketiga pasien semakin membaik dan dinilai sudah bisa pulang. Menurut catatan Solopos.com, Belarmin Boris adalah pasien dengan luka terkena serpihan bom berupa mur pada perut, lengan kanan dan kepala.

Advertisement

Begitu juga Ferdianta, pemuda yang baru sekali mengikuti kebaktian Minggu pagi di GBIS Kepunton itu sudah selesai menjalani operasi pengangkatan serpihan bom dari tubuhnya. Namun pemuda yang selama ini aktif dalam persekutuan pemuda di GBIS Kepunton itu mengaku masih trauma. Bahkan dia belum berani kembali ke GBIS Kepunton dan gereja-gereja besar. “Kalau lihat bingkisan kado masih trauma. Saya juga belum siap kembali ke tempat (gereja-red) yang sama seperti Gereja Kepunton atau Gereja El Shaday,” katanya.

Ferdianta mengaku masih butuh waktu sekitar dua pekan ke depan untuk memulihkan kondisi psikisnya pascabom bunuh diri. Rasa trauma juga masih dialami Belarmin Boris. Pemuda itu masih merasa takut bila mencium bau benda terbakar. Dia mengaku belum mendapat pendampingan psikologi dari dokter.

Sementara Restiono, 35, korban bom lainnya masuk ruang ICU pascamenjalani operasi tambahan. Namun kondisinya stabil dan cukup baik. Hingga Rabu pasien yang masih menjalani perawatan di ruang ICU yakni Restiono dan Ferriana Puspadewi, 44, yang beralamat di Jl Malabar Raya 12 Mojosongo, Jebres.

Advertisement

Sedangkan Delfiana, 18, pasien dengan luka terjangan mur pada otak sudah dipindahkan ke Bangsal Seruni C1. Secara terpisah, Dirut RS dr Oen Solo, Willy Handoko menegaskan pihaknya sudah membentuk tim penanganan kesehatan korban bom GBIS Kepunton. Termasuk di dalamnya tim dokter psikologi yang bertugas mendampingi dan memulihkan kondisi psikis pasien.

(kur)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bom Gereja Gbis Kepunton Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif