News
Rabu, 25 Juli 2018 - 21:05 WIB

28 Tahun Menanti, Indonesia Akhirnya Ikut Pitch Black di Australia

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MAGETAN</strong> — Setelah 28 tahun menunggu, Indonesia akhirnya <a title="9 Penerbang Tempur Lanud Iswahjudi Digembleng hingga Desember 2018" href="http://madiun.solopos.com/read/20180518/516/917058/9-penerbang-tempur-lanud-iswahjudi-digembleng-hingga-desember-2018">bisa mengikuti</a> latihan tempur multinasional <em>Pitch Black 2018</em> di Australia. Ada delapan pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi yang akan unjuk gigi dalam latihan tempur itu.</p><p dir="ltr">Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal, mengatakan Pitch Black merupakan latihan bersama yang diikuti 12 negara. Dalam ajang itu, setiap negara akan menampilkan keunggulan kekuatan udara negaranya masing-masing.</p><p dir="ltr">Samsul menuturkan Indonesia membutuhkan waktu sekitar 27 tahun untuk ikut serta <a title="Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Terima Zero Accident Award" href="http://madiun.solopos.com/read/20180624/516/923994/skadron-udara-15-lanud-iswahjudi-terima-zero-accident-award">dalam skenario</a> latihan Pitch Black ini. Ajang latihan Pitch Black ini diadakan dua tahun sekali dan digelar Angkatan Udara Australia atau RAAF di kawasan utara Negeri Kanguru itu.</p><p dir="ltr"><img src="http://img.bisnis.com/uploads/images/latihan-tempur2.jpg" alt="" /></p><p dir="ltr"><em>Foto: Pasukan TNI AU dengan pesawat tempur F-16 berangkat ke Australia untuk mengikuti latihan tempur Pitch Black 2018, Rabu (25/7/2018). (Istimewa-Lanud Iswahjudi)</em></p><p>"Ini sebagai bukti bahwa Indonesia sudah dianggap mampu dan sejajar dengan angkatan udara negara-negara lain. Serta menjadi tolok ukur profesionalisme Angkatan Udara dalam mengawaki alutsista," kata dia, Rabu (25/7/2018).</p><p dir="ltr">Dia menceritakan Indonesia menanti mengikuti ajang ini cukup panjang. Ini karena pihak Australia hanya melibatkan angkatan udara yang benar-benar masuk kriteria modern alutsista dan memenuhi SOP yang profesional serta <em>safety</em>.</p><p dir="ltr">Ajang latihan militer internasional ini digelar pada tahun 1981, Indonesia baru ikut tahun 1990-an. Tetapi saat itu AU Indonesia masih sebagai observer belum sebagai peserta.</p><p dir="ltr">"Baru tahun inilah Indonesia melibatkan pesawat terbanyak sepanjang keikutsertaannya," ujar dia.</p><p dir="ltr">TNI AU memberangkatkan 87 personel dan enam peninjau dari Mabes AU untuk mengikuti ajang Pitch Black ini.</p><p dir="ltr">Mereka diberangkatkan ke Darwin, Australia, pada Rabu pukul 11.20 WIB dengan didahului berangkatnya <em>ground crew</em> dengan menggunakan pesawat Hercules A-1327 dari Skadron Udara 31.</p><p dir="ltr">Lebih lanjut, Samsul menyampaikan dalam ajang Pitch Black 2018, TNI AU akan <a title="2 Penerbang Lanud Iswahjudi Capai 1.000 Jam Terbang" href="http://madiun.solopos.com/read/20180717/516/928306/2-penerbang-lanud-iswahjudi-capai-1.000-jam-terbang">unjuk kebolehan</a> dengan pesawat F-16 Block 52ID. Sedangkan negara lain akan tampil menggunakan pesawat kebanggaan mereka seperti Australia menggunakan F/A-18 E/F Super Hornet dan E/A-18 Growler.</p><p dir="ltr">Kemudian Singapura mendatangkan F-16 C/D dan F-15SG, Prancis dengan Rafale, Malaysia membawa F/A-18D Hornet, Thailand dengan jet tempur Gripen, dan Marinir AS membawa F/A-18 C/D Hornet.</p><p dir="ltr">"Kegiatan ini berlangsung mulai 27 Juli sampai 17 Agustus 2018," kata dia.&nbsp;</p><p dir="ltr">&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif