News
Senin, 7 Juni 2010 - 15:33 WIB

21 Taksi Blue Bird dirusak massa

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sopir taksi bernegosiasi dengan polisi dalam aksi unjukrasa di depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (7/6). Ratusan sopir taksi yang tergabung dalam Paguyuban Angkutan Wisata Bali menuntut ketegasan penegakan hukum yaitu menutup perusahaan pengelola taksi yang dinilai tidak berizin dan masih beroperasi hingga saat ini. (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)

Denpasar–Aksi anarkis massa oknum paguyuban jasa wisata Bali (PJWB) saat unjuk rasa siang tadi, Senin (07/06) mengakibatkan 21 taksi Blue Bird rusak.

Atas tindakan ini PT Praja Bali Transportasi yang menggunakan merk dagang Blue Bird di Bali merasa dirugikan dan akan melaporkan pada pihak yang berwajib. “Kita sudah invetarisir sebanyak 21 unit yang dirusak terdiri dari kaca depan, kaca belakang, kaca samping, dan spion. Kita akan selalu berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini,” ujar Humas PT Praja Bali Transportasi,  Nyoman Mertadi.

Advertisement

Mertadi menambahkan, pihaknya tidak ingin selalu menjadi sasaran oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain merugikan kostumer, akibat kejadian ini para supir taksi Blue Bird juga mengalami trauma. “Para supir pasti mengalami trauma tapi perusahaan sudah memberi jaminan keamanan kepada mereka,” tambah Mertadi.

Perusakan ke-21 taksi ini tersebar di berbagai tempat diantaranya jalan sunset road Kuta, Suwung, dan Benoa. Selain melakukan perusakan massa juga melakukan sweeping dan menurunkan penumpang secara paksa.

kompas.com/ tiw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : PJWB
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif