News
Jumat, 13 Oktober 2023 - 10:06 WIB

21 Tahun Tragedi Bom Bali, BNPT: Tolak Semua Ideologi Kekerasan dan Aksi Teror

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga meletakkan bunga saat peringatan 21 tahun tragedi bom Bali di Monumen Bom Bali, Badung, Bali, Kamis (12/10/2023). Peringatan yang diikuti warga, keluarga dan kerabat korban serta para wisatawan itu dilakukan untuk mendoakan dan mengenang para korban dalam tragedi terorisme yang menewaskan 202 orang itu. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Spt.

Solopos.com, DENPASAR — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel menolak dan mengutuk segala bentuk ideologi kekerasan dalam rangka memperingati 21 tahun tragedi Bom Bali.

“Kita semua juga menolak dan mengutuk segala bentuk ideologi kekerasan, radikalisme, dan tindakan teror yang tidak berperikemanusiaan dengan mengatasnamakan agama,” kata Rycko dikutip dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (12/10/2023), dilansir Antara.

Advertisement

Ledakan bom yang terjadi pada 2002 dan 2005 ini, kata Rycko, menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah Indonesia. 

Lebih dari 300 orang yang berasal dari 22 negara meninggal dunia dan luka-luka akibat serangan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) tersebut.

Meski saat ini angka serangan fisik menurun, Kepala BNPT mengimbau agar masyarakat terus waspada terhadap serangan ideologi kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Advertisement

Ia mengingatkan bahwa membangun kesadaran nasional terhadap bahaya dan dampak radikalisme terorisme merupakan sebuah keharusan agar tidak ada lagi aksi teror seperti Bom Bali.

“Kepada para pelaku dan pendukung ideologi kekerasan terorisme agar segera sadar, hentikan kekerasan sekarang juga, mari kita jaga perdamaian, kemanusiaan dan hidup yang harmoni,” ajak.

Lebih lanjut, Rycko juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mengungkap kasus Bom Bali serta melakukan pemulihan terhadap para korban.

Advertisement

Rycko menyampaikan hal tersebut saat Doa Perdamaian bersama Penyintas Bom Bali, di Monumen Tragedi Bom Bali, Kuta, Kamis malam.

Doa perdamaian itu turut dihadiri oleh Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, serta penyintas Bom Bali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif