SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com)--Tahun 2012 Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mewacanakan tidak akan lagi menyediakan anggaran sebagai penjamin pinjaman UKM.
Demikian disampaikan Kepala Dinkop dan UKM Kota Solo, Nur Hariyani, saat ditemui wartawan, di sela-sela Semiloka Ketahanan Ekonomi 2011 dengan tema Peran Koperasi dan UKM dalam Menciptakan Ketahanan Ekonomi, di Hotel Solo Inn, Jumat (12/8).
“Kalau dana penjamin pinjaman untuk UKM saat ini kami (Pemkot-red) melalui APBD sudah menyediakan Rp 3 miliar. Itu untuk jaminan bagi UKM yang mengajukan pinjaman atau kredit di perbankan,” kata Nur.
Dana penjaminan itu tersedia setelah Pemkot melalui Dinkop dan UKM bekerja sama dengan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). “Kerjasamanya sudah sejak tahun 2009. Dan tahun ini akan berakhir. Kami belum tahu apakah akan dilakukan kerja sama lagi atau tidak. Tapi, kemungkinan besar tidak. Karena, untuk sektor UKM yang saat ini digalakkan kredit usaha rakyat (KUR) kan sudah ada jaminan juga dari pemerintah pusat. Jadi, agar tidak ada dobel jaminan,” papar Nur.
Ia mengatakan, jaminan pinjaman yang disediakan pemerintah pusat saat ini hanya diberikan maksimal untuk pinjaman Rp 20 juta. Selebihnya, tetap pakai agunan. “Kalau jaminan dari kami kan untuk pinjaman yang tak terbatas, tapi memang khusus untuk kalangan UKM saja.”
Terkait nilai klaim atas penjaminan kredit UKM, Nur mengaku tidak mengetahui secara persis. Tetapi, Askrindo dan Pemkot memiliki bagian menjamin 65% dan 35%. “Askrindo punya bagian yang lebih besar.”
Sementara itu, soal penjamin KUR, lanjut Nur, UKM bisa mengakses tapi langsung melalui bank yang memberikan KUR tersebut. Ia mengatakan, pemerintah pusat menyediakan dana sekitar Rp 2 triliun untuk menjamin pinjaman KUR.
(haw)