News
Rabu, 28 Desember 2011 - 21:04 WIB

2012, Angkatan kerja Indonesia capai 119,39 juta orang

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

PENCARI KERJA -- Para pencari kerja mencatat persyaratan dari perusahaan-perusahaan di sebuah ajang job fair di Solo beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

JAKARTA – Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memproyeksikan pada tahun 2012 angkatan kerja di tanah air bertambah 2,02 juta orang sehingga menjadi 119,39 juta orang sedangkan kesempatan kerja diharapkan bertambah 2,70 juta lowongan sehingga menjadi 112,9 juta kesempatan kerja.
Advertisement

“Secara umum pada tahun 2012, angkatan kerja masih didominasi oleh lulusan sd, namun kita harapkan dapat berkurang sebanyak 1,37 juta orang, sehingga menjadi 55,7 juta orang (46,66 persen),” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (28/12/2011).

Sementara itu, berdasarkan penyusunan dan pelaksanaan perencanaan tenaga kerja tahun 2012-2013 yang dilakukan Kemenakertrans, angkatan kerja yang berpendidikan sma/kejuruan pada 2012 diharapkan bertambah sebanyak 1,38 juta orang sehingga menjadi 11,53 juta orang (9,66 persen). Sedangkan angkatan kerja yang berpendidikan diploma dan universitas diperkirakan akan bertambah sebanyak 1,51 juta orang, sehingga menjadi 11,17 juta orang (9,36 persen) pada 2012.

“Tambahan jumlah angkatan kerja harus dikendalikan baik dari sisi jumlah maupun kualitas agar tidak berpotensi menjadi penganggur. Penciptaan kesempatan kerja yang banyak dan berkualitas, terutama pekerja formal harus diupayakan, serta perlindungan dan kesejahteraan pekerja yang dapat menjamin ketentraman pekerja beserta keluarganya,” kata Muhaimin.

Advertisement

Pada tahun 2013 juga diperkirakan angkatan kerja akan bertambah 2,04 juta orang sehingga menjadi 121,43 juta orang dan kesempatan kerja diharapkan bertambah sebanyak 2,93 juta lowongan sehingga mampu menyerap 115,30 juta orang. “Sektor-sektor yang masing menyediakan kesempatan kerja dalam jumlah besar adalah sektor pertanian, sektor pertambangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air, bangunan, perdagangan, hotel, restoran, sektor angkutan dan komunikasi serta sektor keuangan dan jasa,” kata Muhaimin.

Kemenakertrans memperkirakan sektor formal akan bertambah 1,34 juta orang, sehingga menjadi 42,83 juta orang (38,12 persen), sedangkan kewirausahaan (entrepreneur) bertambah sebanyak 787.000 orang. Di luar itu, Kemenakertrans menargetkan pengangguran terbuka dapat berkurang sebanyak 760 ribu orang sehingga menjadi 7,01 jura orang (5,87 persen) sehingga diharapkan semua pemangku kepentingan dapat membuat kebijakan untuk mengurangi angka pengangguran tersebut.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif