News
Kamis, 20 Oktober 2022 - 23:24 WIB

20 Anak di Aceh Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gagal ginjal akut. (Freepik.com)

Solopos.com, BANDA ACEH — Sebanyak 20 anak di Provinsi Aceh meninggal dunia karena gagal ginjal akut. Selain itu, sebanyak lima anak yang menderita gagal ginjal akut juga masih dirawat di rumah sakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman, mengatakan hingga saat ini total kasus anak menderita gagal ginjal di Tanah Rencong tersebut ada 31 kasus. Itu sesuai data dari RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.

Advertisement

“Data dari RSUD Zainoel Abidin yang coba kami verifikasi ada 31 kasus yang dilaporkan, namun yang sudah verifikasi sampai tadi sore baru 29, karena dua kasus belum ada biodatanya,” kata Iman, Kamis (20/10/2022).

Dia menuturkan dari total kasus itu ada 20 anak yang menderita gagal ginjal meninggal dunia. Sedangkan lima anak lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit dan empat orang lainnya telah dipulangkan.

Baca Juga: Diduga Alami Gagal Ginjal Akut, Seorang Anak Berusia 4 Tahun di Ngawi Meninggal

Advertisement

Mereka merupakan pasien rujukan ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dari sejumlah RSUD tingkat kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Iman menyampaikan pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab dari penyakit gagal ginjal akut tersebut yang menyebabkan banyak anak meninggal dunia.

Meski demikian, dia mengajak masyarakat untuk mematuhi arahan dari Kementerian Kesehatan untuk menghentikan sementara waktu pemberian obat sirop kepada anak-anak. Obat sirop sejauh ini diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut.

Advertisement

“Belum tahu penyebab pastinya, kita ikuti arahan dari Kemenkes, untuk sementara memang penggunaan yang berbentuk obat sirop ya sementara dihentikan dulu,” kata Iman.

Baca Juga: Pakar: Etilen Glikol adalah Alkohol, Berfungsi sebagai Pelarut

Ia menambahkan apabila ada orang tua yang ingin tetap memberikan obat sirup untuk anak, maka terlebih dahulu konsultasi ke dokter dan pemberian obat juga harus sesuai dengan resep yang diberikan.

“Untuk obatan-obatan yang sirop itu harus dengan petunjuk dan juga konsultasi dari dokter, dia akan pastikan penggunaan yang betul rasional dan sesuai dengan si anak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif