News
Senin, 19 Mei 2014 - 19:45 WIB

2 Siswa SMK Wonogiri Tewas Ditelan Ombak Pantai Selatan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Dua pemuda tewas tergulung ombak Pantai Klayar, Kabupaten Pacitan, Jatim, pada Minggu (18/5/2014) lalu. Kedua korban tersebut masing-masing Rudy Salam, siswa kelas XI SMK Panca Marga Bakti Baturetno dan Wisnu Ahmad Kurniawan, siswa kelas XII SMK Pancasila 3 Baturetno.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Senin (19/5/2014) menyebutkan kedua korban bersama belasan anggota Karang Taruna Dusun Padangan, Desa Gambiranom, Baturetno, Wonogiri, berekreasi ke Pantai Klayar, Pacitan. Mereka berangkat mengendarai sepeda motor menuju pantai sekitar pukul 11.00 WIB.

Advertisement

Sesampai di pantai, mereka langsung mandi dan berenang di pantai. Saat tengah asyik mandi, tiba-tiba datang ombak setinggi 2 meter. Kedua korban langsung tergulung ombak pantai selatan. Sedangkan para pemuda lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Para teman korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke tim search and rescue (SAR) Pantai Klayar, Pacitan. Tim SAR langsung melakukan penyisiran di lokasi kedua korban terseret ombak pantai.

“Sebenarnya ada tiga pemuda yang terseret ombak pantai namun satu diantaranya bisa diselamatkan temannya. Kala itu, posisi kedua korban jauh dari bibir pantai sehingga susah diselamatkan,” ujar seorang kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.

Advertisement

Para korban sempat berteriak meminta tolong saat kejadian. Lantaran jarak korban dengan teman lainnya cukup jauh maka tak bisa diselamatkan. Apalagi, saat itu, kondisi pantai tak banyak pengunjung. Hanya ada beberapa keluarga yang berekreasi di pantai tersebut.

Tak berapa lama kemudian, kedua korban ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian. Para korban langsung dibawa ke pihak keluarganya masing-masing. “Proses pencarian korban sekitar enam jam. Kedua korban ditemukan sore hari dan langsung diserahkan ke pihak keluarganya,” terang dia.

Di sisi lain, Kepala SMK Pancasila 3 Baturetno, Wakino menyatakan para korban telah dimakamkan di pemakaman desa setempat pada hari ini. Menurut dia, almarhum Wisnu telah merampungkan Ujian Nasional (UN) jenjang SMA dan sederajat beberapa pekan lalu. Pihaknya tetap akan memberikan hasil UN kepada orangtua almarhum.

Advertisement

Lebih jauh, dia menjelaskan almarhum dikenal sebagai siswa yang tak pernah terlibat permasalahan di sekolah. “Hasil UN tetap akan diumumkan, nanti dikirim langsung kepada orangtua almarhum,” tambah dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif