Solopos.com, JAKARTA — Fakta baru terungkap dalam rekonstruksi penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Dua menit sebelum meregang nyawa, ajudan Ferdy Sambo ini tampak menelepon seseorang di taman rumah dinas atasannya itu.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.10.50 WIB. Dalam video animasi yang dirilis Polri, Brigadir J tampak berbincang dengan seseorang melalui telepon di taman.
Pada waktu yang bersamaan, Ferdy Sambo sudah tiba di rumah dinasnya. FS yang sudah berada di dalam rumah memanggil RE dan KM yang sama-sama turun dari lantai II.
Pada waktu yang bersamaan, Ferdy Sambo sudah tiba di rumah dinasnya. FS yang sudah berada di dalam rumah memanggil RE dan KM yang sama-sama turun dari lantai II.
FS kemudian meminta KM memanggil Brigadir J dan RR masuk ke dalam rumah. Pada saat itu AR tetap berada di luar rumah.
Baca juga : Hasil Rekonstruksi: Kronologi Penembakan Brigadir J di Duren Tiga
Brigadir J berdiri di samping tangga di depan pintu. Pada saat itulah FS berkata kepada J, “kamu tega sekali sama saya. kamu kurang ajar sekali sama saya.”
Dalam video animasi itu Brigadir J ditampilkan tampak membela diri. FS pun kemudian berteriak kepada RE untuk segera melepaskan tembakan. “Woi kamu tembak, kau tembak cepat. Cepat woi kau tembak,” kata FS.
Dalam posisi itu, RR dan KM sama-sama berdiri di belakang FS dan RE. Brigadir J tampak memohon ampun kepada RE yang menodongkan senjata api. Tidak ada adegan Brigadir J bersimpuh sambil memegang bagian belakang kepalanya.
Brigadir J tampak menangkupkan tangan dan setengah membungkuk memohon ampun ke arah FS dan RE. Namun, RE langsung menarik pelatuk dan melepaskan tembakan sebanyak tiga atau empat kali ke arah Brigadir J.
Baca juga : Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J: Kuat Ma’ruf Bawa Pisau dari Magelang
Satu peluru menembus dada kanan, satu menembus rahang kiri dan satu lainnya melukai lengan kiri. Seketika itu juga Brigadir J jatuh tersungkur dengan posisi telungkup bersimbah darah di samping tangga.
FS kemudian menembak ke arah Brigadir J yang sudah jatuh tersungkur. Tembakan itu menembus bagian belakang kepala Brigadir J.
Baca juga : Ikut Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Tangan Ferdy Sambo Diborgol Plastik
Selanjutnya FS menembak ke arah tembok, tangga, dan lemari untuk mengelabuhi seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak, bukan penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinasnya. Total ada tujuh peluru yang dilepaskan dari pistol yang dipegang FS.
Setelah penembakan Brigadir J selesai, FS menjemput PC di dalam kamar. Mereka lantas keluar rumah.
PC keluar rumah didampingi KM dan masuk ke mobil yang disopiri RR.