News
Jumat, 18 Februari 2011 - 07:15 WIB

2 Kakak kritis dihajar, 1 bocah di Aceh dibunuh dan digantung

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banda Aceh (Espos) – Warga Kampong Doi, Kecamatan Ule Kareng, Banda Aceh digegerkan kasus pembunuhan yang menewaskan Nailul Nazwa, seorang bocah perempuan berusia delapan tahun. Nailul ditemui tewas digantung dengan kondisi tangan terikat dan mulutnya diplester.

Selain Nailul, dua kakak kandungnya yang juga menjadi korban, masing-masing, Sauki Sidiqi, 16, dan Sauki Qardawi, 15, kini dalam keadaan kritis dengan luka parah di bagian kepala.

Advertisement

Informasi yang dihimpun, Kamis (17/2), menyebutkan diperkirakan pelaku yang masih diburu polisi, menjalankan aksinya sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, ketiga korban sedang bersantap siang di rumah sepulang sekolah. Sementara kedua orang tua korban yakni, Naima dan Yusuf Ahmad yang berprofesi sebagai PNS, sedang berada di kantor.

Sejumlah warga mengatakan, selain para korban, seorang pria yang bernama Ibrahim, 31, yang disebut-sebut adik kandung Naima, juga berada di dalam rumah. Tapi, setelah kejadian, Ibrahim menghilang dari lokasi. Banyak pihak meyakini Ibrahim adalah pelaku aksi keji itu.

Nailul diikat dan digantung hingga tewas. Sedangkan, Sauki Sidiqi dan Sauki Qardawi dipukul dengan sebilah balok di bagian kepalanya hingga terkapar. Selanjutnya, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor dinas milik Yusuf Ahmad jenis Honda Supra 125 yang terparkir di garasi rumah. Tak diketahui pasti apa motif pelaku melakukan itu.

Advertisement

Tapi sejumlah informasi beredar, ada motif dendam terhadap keluarga Yusuf Ahmad sehingga dilampiaskan pada anak-anaknya. Ada pula kabar yang tersiar mengatakan Ibrahim mengalami gangguan jiwa.

Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, AKP Ishariadi, ditemui di lokasi kejadian mengatakan polisi berupaya keras melacak jejak pelaku. Sementara, sejumlah barang bukti sudah diamankan, di antaranya, hanphone pelaku dan sebilah balok berukuran satu meter, yang diduga digunakan pelaku untuk memukul korban, serta sidik jari pelaku.

“Untuk sementara, kasus ini kami identifikasi sebagai kasus pencurian dengan kekerasan dan belum diketahui motif maupun kronologisnya. Namun, kami telah memiliki data tersangkanya,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, saat ditemui wartawan, Naima tampak shok berat dengan apa yang dialaminya. Sedangkan dua anaknya yang terluka parah dirawat intensif di Rumah Sakit Zainoel Abidin usai dioperasi.

dtc/try

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif