News
Sabtu, 16 Mei 2020 - 19:05 WIB

2 Bulan PSBB, Jokowi Akui Bansos Corona Baru Disalurkan 25%

Hendri Tri Widi Asworo  /  Bisnis  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy, dan lainnya seusai meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). (Antara-Arif Firmansyah)

Solopos.com, JAKARTA -- Penyaluran bantuan sosial atau bansos untuk warga terdampak virus corona ternyata baru disalurkan 15-25 persen setelah hampir 2 bulan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Pemberlakuan PSBB sendiri sudah dimulai sejak 10 April 2020 di DKI Jakarta, lalu menyusul sejumlah daerah lain.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun meminta proses penyaluran bantuan disederhanakan. Hal itu dia sampaikan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020).

Advertisement

PKS: Pak Jokowi Jangan Buang Waktu Nonton Konser! Jutaan Buruh Di-PHK

Jokowi menyoroti dua jenis bansos pandemi corona yang belum banyak dibagikan selama PSBB, yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Kedua bantuan tersebut bernilai Rp600.000 per bulan yang akan diberikan selama 3 bulan berturut-turut.

Advertisement

Jokowi menyoroti dua jenis bansos pandemi corona yang belum banyak dibagikan selama PSBB, yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Kedua bantuan tersebut bernilai Rp600.000 per bulan yang akan diberikan selama 3 bulan berturut-turut.

"Sampai saat ini saya melihat di masyarakat masih terjadi riuh rendah karena tidak mendapatkan BLT Desa dan Bansos Tunai. Perlu saya sampaikan bahwa sampai hari ini BLT Desa yang tersalurkan ke masyarakat baru 15 persen, artinya masih ada 85 persen yang belum diterima oleh masyarakat," ujarnya dalam keterangan pers, sore ini.

Kenaikan Kasus Baru Covid-19 Indonesia, karena Banyak OTG Berkeliaran?

Advertisement

Oleh sebab itu, Presiden langsung memerintahkan jajaran terkait, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Juliari P. Batubara, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar untuk mempercepat proses penyaluran BLT Desa maupun Bansos Tunai.

Tambah di Ponorogo, Kasus Covid-19 Klaster Temboro di Jawa Timur Kian Meluas

Diserderhanakan

Presiden Jokowi ingin agar prosedur penyaluran bansos selama PSBB tersebut disederhanakan untuk warga terdampak pandemi Covid-19.

Advertisement

"Dengan cara menyederhanakan prosedurnya, memotong prosedurnya, sehingga masyarakat segera menerima bantuan sosial ini baik itu BLT Desa maupun Bansos Tunai. Masyarakat saya harapkan juga menanyakan terus kepada RT, RW, atau kepala desa," tandasnya.

Diperingatkan Ancaman Gelombang Kedua Covid-19, Jokowi: Kuncinya Pakai Masker

Pada masa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB, pemerintah memberikan sejumlah bansos kepada masyarakat. Bantuan tersebut terdiri atas penggratisan listrik untuk pelanggan 450VA dan juga diskon 50 persen untuk pelanggan 900VA bersubsidi.

Advertisement

Selain itu ada bantuan Kartu Sembako untuk 20 juta penerima, Program Keluarga Harapan yang diberikan kepada 10 juta keluarga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif