News
Rabu, 19 Oktober 2011 - 12:20 WIB

17 Imigran gelap dan 6 perantara ditangkap polisi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - MENUNGGU -- Para imigran asal Afghanistan duduk-duduk di teras Hotel Kukup menunggu kendaraan Imigrasi yang akan mengangkut mereka untuk diperiksa, Rabu (19/10/2011). (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

MENUNGGU -- Para imigran asal Afghanistan duduk-duduk di teras Hotel Kukup menunggu kendaraan Imigrasi yang akan mengangkut mereka untuk diperiksa, Rabu (19/10/2011). (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Wonosari (Solopos.com) – Sebanyak 17 imigran berkewarganegaraan Afghanistan bersama enam perantara asal Indonesia ditangkap petugas Polres Gunungkidul, Selasa (18/10/2011) malam sekitar pukul 23.30 WIB saat bermalam di Hotel Kukup, Desa Kemadang Tanjungsari, Gunungkidul. Mereka diduga dalam perjalanan mencari suaka politik ke Australia dan berupaya menghindarkan kecurigaan dengan berpura-pura berekreasi di Pantai Kukup.
Advertisement

Kapolres Gunungkidul, AKBP Asep Nalaludin kepada Harian Jogja, Rabu (19/10/2011) menjelaskan, 17 imigran tersebut, salah satunya perempuan, menggunakan jalur darat dan diperkirakan tiba di Pantai Kukup pada Senin (17/10/2011) dan menginap di hotel. Mendapatkan laporan dari masyarakat perihal orang asing di kawasan itu, jajaran intel Polres Gunungkidul melakukan penyanggongan dan menggerebek mereka, Selasa (18/10/2011). Setelah diperiksa ternyata para imigran ini tidak memiliki dokumen perjalanan seperti paspor.

Dalam penggerebekan itu, Polres Gunungkidul juga menyita delapan dus mi instan, telur satu krat, kentang 10 kg, pelampung 30 buah, GPS dan buku-buku tabungan. Sementara hingga berita ini diturunkan 17 imigran tersebut masih berada di Hotel Kukup dengan pengamanan ketat. Sedangkan enam perantara yang berasal dari NTT, Makassar dan Tangerang digelandang ke Mapolres Gunungkidul dan diperiksa secara intensif.

Asep menambahkan, dalam keterangan kepada polsi 17 imigran tersebut mengaku tengah rekreasi di pantai akan tetapi tidak bisa menunjukkan bukti dokumen resmi perjalanan. Meski demikian, lanjutnya, dugaan mencari suaka politik ke Australia semakin kuat berdasarkan keterangan enam perantara yang saat ini diperiksa intensif di Mapolres Gunungkidul. “Kalau dari enam perantara menyatakan memang mereka akan ke Australia,” imbuhnya. Informasi lain dari sumber Harian Jogja menyebutkan 17 imigran itu telah berupaya menyewa perahu milik nelayan setempat, namun sebelum sempat pergi sudah keburu digrebek polisi.

Advertisement

JIBI/Harian Jogja/ton/end/ian

HARIAN JOGJA

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif