News
Rabu, 15 Juli 2020 - 11:17 WIB

15 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang Luwu Utara, 34 Orang Hilang

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mencari sisa barang usai banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (Antara-Abhe Abriawan)

Solopos.com, MASAMBA -- Banjir bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan atau Sulsel, Senin (13/7/2020) lalu, menewaskan 15 orang dan 34 orang lainnya masih dalam pencarian.

Detikcom melaporkan secara keseluruhan, banjir bandang itu berdampak kepada 4.930 keluarga di 6 kecamatan di Luwu Utara Sulsel.

Advertisement

"Laporan sementara hingga saat ini 15 orang meninggal dunia," kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Rabu (15/7/2020).

"Memang ada laporan temuan (jenazah lagi), semalam itu kami dapat ada jenazah yang ditemukan di Kecamatan Malangke, itu ada 1, kemudian ada di daerah Radda juga 2, jadi itu ada penambahan lagi semalam, tapi kami coba validasi kembali," tambah dia.

Advertisement

"Memang ada laporan temuan (jenazah lagi), semalam itu kami dapat ada jenazah yang ditemukan di Kecamatan Malangke, itu ada 1, kemudian ada di daerah Radda juga 2, jadi itu ada penambahan lagi semalam, tapi kami coba validasi kembali," tambah dia.

Polisi Duga Artis FTV Hana Hanifah Sudah Setahun Terlibat Prostitusi

Indah menambahkan terkait orang hilang akibat banjir bandang, awalnya pihaknya menerima laporan 56 orang hilang.

Advertisement

"Sampai semalam informasi ke kami itu tinggal 34, sebelumnya kan 56 orang (dilaporkan hilang), nah ini sudah ada ditemukan," kata Indah Putri Indriani.

Dia menjelaskan laporan ditemukannya orang hilang itu sebagian besar masih berasal dari warga yang di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara.

Pemkab Luwu Utara juga masih mendata ulang laporan orang hilang dari Kota Masamba.

Advertisement

"Kalau di Masamba belum kami update lagi, karena belum ada lagi yang melaporkan keluarganya yang hilang," tutur Bupati Luwu Utara.

Covid-19 Belum Selesai, Pilkada Serentak 2020 Bisa Dijadwal Ulang

Indah menerangkan dari 4.930 keluarga yang terdampak banjir bandang, sebagian besar saat ini masih mengungsi di beberapa titik.

Advertisement

Misalnya di Radda, pengungsi banjir bandang terpusat di jalan masuk TPA Meli.

"Ada 2 desa di situ yang menjadi tempat pengungsian, jadi kita agak terbantu kalau di sana," imbuhnya.

Dipisah Oleh Sungai

Namun di Ibu Kota Masamba pengungsi terpencar, karena memang ada dua kelurahan yang kebetulan dipisah oleh sungai.

"Nah kami berharap, kami melalui media sosial itu sudah kami sampaikan nomor kontak Satgap Pusdalops, supaya mereka yang tidak terjangkau bantuan logistik atau apapun itu mereka bisa menelepon ke nomor kontak itu untuk kemudian dapat segera dijangkau," jelasnya.

Ini Istilah Baru Seputar Covid-19, dari Suspek hingga Discarded

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) mencatat 4.930 keluarga di Luwu Utara terdampak banjir bandang.

Mereka berasal dari enam kecamatan yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

"Ribuan rumah terendam di kawasan terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan resmi, Selasa (14/7/2020).

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Bandang Luwu Utara
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif