News
Selasa, 27 Juli 2010 - 16:29 WIB

11 Siswa madrasah keracunan kacang hijau

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Temanggung–Sebanyak 11 siswa Madrasah Ibtidaiyah Misbakhussudur Malangsari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Djojonegoro Temanggung diduga karena keracunan setelah mengkonsumsi bubur kacang hijau di kantin sekolah sehari sebelumnya.

Berdasarkan pantauan di RS Djojonegoro Temanggung, Selasa (27/7), sebelas anak tersebut masih menjalani perawatan intensif dengan mendapatkan cairan infus, sementara seorang anak lainnya sudah diperbolehkan kemarin.

Advertisement

Kepala MI Misbakhussudur, Fahrudin di Temanggung, Selasa, mengatakan sebenarnya ada 12 anak yang dibawa ke RS Djojonegoro, namun seorang anak kelas V, Yuliana, diperbolehkan pulang untuk mendapatkan rawat jalan.

Siswa yang masih dirawat itu  Anggi Septian kelas III, tiga anak kelas IV  yakni Afif Kurniawan , Dahrom Diyatun, dan Winarti, empat anak kelas V yaitu Endah Sulistyaningsih kelas, Tri Murokimah, Yono, dan Agus Ariyanto, dan tiga anak kelas VI yaitu Eka Priyatna, Tri Wulansari, Kholil Imam Mustaqim.

Menurut dia,  kejadian bermula pada istirahat pertama Senin (26/7) anak-anak membeli bubur kacang hijau di kantin, sekitar 15 hingga 30 menit sebagian anak merasakan pusing dan mual.

Advertisement

“Kemudian kami rawat di ruang UKS tetapi sakitnya tidak reda, kemudian kami mengundang petugas Puskesmas Bulu untuk menanganinya, karena mereka perlu mendapatkan perawatan intensif maka dibawa ke RS Djojonegoro,” katanya.

Ia mengatakan, untuk biaya perawatan di RS akan diurus Dinas Kesehatan untuk  mendapatkan dana dari pemerintah kabupaten. Menurut dokter yang merawat para korban keracunan tersebut, dr Yus Hartini SpA, kondisi pasien mulai membaik.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Agus Winarno telah menerjunkan tim untuk meneliti penyebab keracunan dan dugaan awal keracunan bubur kacang hijau yang dikonsumsi para korban.

Advertisement

“Biaya pengobatan akan diusulkan kepada bupati untuk dibiayai oleh pemkab sehingga biayanya gratis,” katanya.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif