News
Senin, 23 Januari 2017 - 19:30 WIB

11.600 Sekat Kanal Dinilai Masih Kurang untuk Cegah Kebakaran Gambut

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara kebakaran lahan di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (20/10/2015). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Sebanyak 11.600 sekat kanal dibangun hingga 2016. Namun jumlah itu dinilai kurang untuk mencegah kebakaran gambut.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan pentingnya sekat kanal untuk mengurangi angka kejadian kebakaran hutan dan lahan pada 2017.

Advertisement

Presiden mengingatkan pentingnya sekat kanal untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan gambut. Menurutnya, jumlah sekat kanal yang dimiliki hingga 2016 sudah mencapai 11.000 unit.

“Ini masih kurang, sekat kanal masih dikerjakan terus oleh Kementerian PU, Badan Restorasi Gambut?, dan Kementerian Kehutanan,” kata Jokowi dalam dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2017, Senin (23/1/2017).

Menurutnya, perusahaan swasta pemilik lahan konsesi juga harus bertanggung jawab untuk membangun sekat kanal masing-masing. Dia menekankan perlunya partisipasi selain dari pemerintah.

Advertisement

Selain sekat kanal, Jokowi juga menyarankan pembuatan sumur bor yang dinilai jumlahnya masih sedikit. Ketersediaan sumur bor bisa menjadi sumber air untuk memadamkan titik api sejak dini.

Pemerintah juga mengharapkan adanya aktivasi posko pengendalian kebakaran di setiap kecamatan maupun desa. Masyarakat diimbau aktif dalam pengelolaan posko guna memantau wilayahnya.

Selanjutnya, kesiapan patroli udara juga harus selalu dijalankan. Patroli tersebut penting untuk bisa melakukan langkah cepat saat munculnya titik api baik dengan cara rekayasa cuaca atau bom air.

Advertisement

Pesawat yang digunakan, lanjutnya, juga harus selalu siap. Selama ini api sudah besar, tetapi pesawat yang akan digunakan untuk upaya pemadaman belum dipersiapkan.

“Sekali lagi saya ingatkan agar semua pihak mampu gerak cepat untuk segera bertindak saat titik api itu muncul,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif