News
Kamis, 4 November 2021 - 10:29 WIB

10 Berita Terpopuler: Bukan Hany, Apotas dari Sarbini Salah Sasaran

Tim Solopos  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sarbini, 43, tersangka pembunuhan adik ipar dengan potas saat di Mapolres Klaten, Rabu (3/11/2021). Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancmaan 20 tahun penjara atau seumur hidup. (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, SOLO — Kabar tentang Sarbini, 40, tersangka kasus pembunuhan Hany Dwi Susanti, 28, warga Panggang Welut RT 012/RW 006, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, mengakui salah sasaran menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Kamis (4/11/2021).

Sarbini ingin membunuh Sigit Nugroho, suami Hany. Hubungan Sarbini dengan Sigit adalah kakak beradik. Namun, racun itu justru mengenai Hany, adik ipar Sarbini. Aksi pembunuhan ibu tiga anak di Panggang Welut terjadi Senin (1/11/2021). Sarbini nekat melakukan itu didasari cemburu dan balas dendam.

Advertisement

Baca Juga : Konsep RS Tanpa Dinding, RSUI Banyubening Beri Layanan Gratis di Pasar

Bahkan, tersangka sempat melayat sebelum melarikan diri ke rumah temannya di Wonogiri. Dia melayat ke rumah duka hingga tempat permakaman umum (TPU) di desa setempat. Pemakaman rampung, Selasa (2/11/2021) pukul 03.00 WIB. Setelah pemakaman, tersangka tancap gas mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion berpelat nomor AD 6986 DCC.

Polisi berhasil menangkap tersangka di tempat persembunyiannya, Selasa (2/11/2021) pukul 06.00 WIB. Sarbini membunuh Hany menggunakan apotas yang dicampur air putih. Air putih beracun itu disimpan di botol dalam kulkas milik korban. Kejadian bermula saat Sarbini terlibat cekcok dengan Hany sekitar 3-4 hari sebelum kejadian. Tersangka sering melontarkan kata-kata kasar kepada Hany. Korban melaporkan hal itu kepada suaminya, Sigit. Tidak ada yang menduga bahwa hal itu memicu Sarbini menghabisi nyawa adik iparnya.

Advertisement

Baca Juga : Mengaku Wartawan, Orang Minta Uang ke Kepala SMK di Wonogiri

Sarbini tak hanya meracuni air putih di dalam kulkas, dia juga mencampur apotas ke dalam susu milik anak Hany dan garam di dapur rumah korban. Hany diduga meminum air putih dari dalam lemari es lantaran haus setelah momong dan membeli sayuran dari luar rumah, Senin (1/11/2021).

Seusai minum air putih, Hany sempat menyampaikan kepada suaminya bahwa air putih yang dia minum berasa pahit. Selang lima menit, Hany ambruk dan pingsan. Sigit berteriak minta tolong saat melihat itu. Racun dalam air putih yang diminum korban bereaksi sangat cepat.

“Saya diancam Sigit [untuk dibunuh]. Istri saya pernah diboncengkan Sigit sudah lama [sebelum pisah ranjang empat bulan lalu]. Menurut agama enggak boleh [orang lain memboncengkan istri tersangka]. Sasaran saya itu [yang ingin dibunuh] hanya Sigit. Ternyata yang kena istrinya. Saya posisi sadar. Saya pun menyesal. Terus lari karena ketakutan,” kata tersangka pembunuhan, Sarbini, saat jumpa pers di Mapolres Klaten, Rabu (3/11/2021).

Advertisement

Baca Juga : Terungkap! Ini Motif Polantas Viral Minta Sekarung Bawang ke Sopir Truk

Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan tersangka membeli satu bungkus apotas berisi empat butir. Tersangka membeli di toko tak jauh dari rumahnya. Selanjutnya, butiran apotas itu ditumbuk dan dicampur ke dalam air, susu, dan garam di rumah korban.

Tersangka masuk ke rumah korban saat kondisi rumah sepi, Minggu (31/10/2021). Kapolres menyampaikan perseteruan tersangka dan keluarga korban pada Kamis (28/10/2021). Selang sehari, tersangka berniat membunuh Sigit. “Tersangka masuk ke rumah korban dari pintu belakang yang tak dikunci [rumah dalam kondisi kosong]. Setelah Hany meninggal, tersangka sempat melayat hingga ke pemakaman,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana. Motif tersangka menghabisi korban bermula dari dendam kepada Sigit. Tersangka melakukan sendiri saat beraksi. “Tersangka bekerja sebagai buruh harian lepas. Di awal kejadian, warga setempat mengira korban meninggal dunia dalam kondisi wajar. Memang, secara kasat mata terlihat wajar. Tapi hasil autopsi ada indikasi keracunan dan memang ditemukan korosit di lidah dan tenggorokan. Suami korban pun sempat merasakan racun itu [apotas] dan merasakan kejang otot hingga dibawa ke rumah sakit (RS),” katanya.

Advertisement

Baca Juga : Sejarah Hari Ini : 4 November 2008, Obama Terpilih Jadi Presiden AS

Selain kabar tentang racun apotas salah sasaran di Klaten, kabar lain tentang lele dumbo 15 kilogram di Sragen, warga bawa kresek isi kertas ke bank di Wonogiri, motif tersangka meracuni warga Klaten menggunakan apotas, korban apotas di Klaten memiliki anak usia 3 pekan, tanah warga Tanon Sragen anjlok 10 meter, 11 aturan jadi agen gas elpiji 3 kilogram Pertamina, misteri permakaman Mbah Bendrong Geni, Persis Solo vs PSG Pati disiarkan di Indosiar, hingga warga Kedawung temukan 7 mata uang Belanda juga menjadi berita terpopuler di Solopos.com.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam terakhir hingga Kamis (4/11/2021):

Bukan Hany, Sasaran Racun Apotas di Klaten Ternyata Suaminya

Lele Dumbo 15 Kg ini Disebut yang Terbesar se-Kadipiro Sragen

Advertisement

Bawa Kresek ke Bank di Wonogiri, Warga Ini Baru Sadar Isinya Kertas!

Terungkap, Ibu Tiga Anak Diracun Apotas di Klaten Didasari Cemburu Buta

Sedih, Ibu yang Diracun di Klaten Ternyata Punya Bayi Berusia 3 Pekan

Kisah Warga Korban Tanah Amblas di Tanon Sragen, Rumah Anjlok 10 Meter

Jangan Ngasal! Ada 11 Aturan Khusus Jadi Agen Gas Elpiji 3 Kg Pertamina

Misteri Permakaman Mbah Bendrong Geni, Tak Ada Nisan dari Batu

Advertisement

Ingat Lur! Persis Solo vs PSG Pati Disiarkan Indosiar Malam Ini

Warga Kedawung Temukan 7 Mata Uang Belanda di Makam Mbah Bendrong Geni

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif