News
Minggu, 28 April 2019 - 20:55 WIB

Bikin Manifesto, Penyerang Sinagog Terinspirasi Penembakan Masjid di Christchurch

Redaksi Solopos.com  /  Syifaul Arifin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WASHINGTON DC — Pria bersenjata AR-15 menyerang sinagog di Poway, California, Amerika Serikat, Sabtu (27/4/2019) pagi waktu setempat. Pelaku bernama John Earnest, 19, ternyata pernah menyerang masjid.  

Pada Sabtu , tempat ibadah Yahudi itu mengadakan perayaan Paskah yang menurut 10News dijadwalkan berakhir pada pukul 19.00 malam. Dikutip dari Liputan6.com, tersangka penembakan sinagog disebut-sebut menulis sebuah manifesto antisemitis sebelum penyerangan. Dalam postingan di 8chan itu, John Earnest, 19, memuji pelaku pembantaian di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret lalu.

Advertisement

Melalui manifesto daring yang diunggah beberapa jam sebelum insiden, Earnest memuji Brenton Tarrant, pelaku penyerangan di Christchurch. Ia juga memberikan tautan ke sebuah halaman Facebook dan pesan yang berbunyi, “Siaran langsung akan segera dimulai,” mengutip Perth Now, Minggu (28/4).

Dalam unggahan itu, ia juga menyertakan tautan lagu-lagu yang akan diputar selama streaming aksi penembakan sinagog. Dalam manifesto tersebut, Earnest turut menyatakan ia bertanggung jawab atas serangan pembakaran di sebuah masjid di Kota Escondido, California, Maret lalu.

Advertisement

Dalam unggahan itu, ia juga menyertakan tautan lagu-lagu yang akan diputar selama streaming aksi penembakan sinagog. Dalam manifesto tersebut, Earnest turut menyatakan ia bertanggung jawab atas serangan pembakaran di sebuah masjid di Kota Escondido, California, Maret lalu.

Dalam serangan sinagog, satu orang tewas dan tiga lainnya terluka. Saat menembaki sinagog, Earnest berteriak bahwa orang-orang Yahudi menghancurkan dunia. Oleh karenanya, pihak berwenang menyebut serangan sebagai kejahatan rasial.

Saat kejadian, sinagog tidak dijaga. Jemaat terdiri atas 40-60 orang. Saat itu, orang di dalam sinagog menangis dan menjerit, menurut Anvari yang suaminya telah berada di dalam tempat ibadah saat serangan dimulai.

Advertisement

Goldstein dilaporkan kehilangan dua jari di salah satu tangannya, menurut New York Post. Rabi Yisroel pernah mengutuk penyerangan masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019. “Setiap manusia diciptakan menurut takdir Tuhan. Kehidupan manusia sangat berharga. Doa dan duka cita kita bersama rakyat Selandia Baru,” tulis Yosroel dalam laman Facebook.

Sesaat setelah melancarkan serangan, ia menelepon polisi dan mengatakan lokasinya di Interstate 15 di Rancho Bernardo. Seorang polisi kemudian melihatnya dengan mobil. Earnest pun segera menepi dan mengangkat tangannya di depan petugas itu. Earnest tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. FBI mengonfirmasi tidak ada laporan tentangnya yang dibuat sebelum penembakan.

Sheriff County San Diego, Bill Gore, mengatakan mereka sedang menyelidiki kasus ini sebagai pembunuhan dan juga sedang menyelidiki kemungkinan dakwaan kejahatan rasial dan pelanggaran hak-hak sipil federal. Dia adalah mahasiswa keperawatan di California State University, San Marcos. Sebelumnya, ia bersekolah di Mt. Carmel High Scool. Di sekolah tersebut, ayahnya mengajar sebagai guru pendidikan sains.

Advertisement

Saat ini polisi tengah mengurus surat perintah penggeledahan di rumah orangtuanya. Rumah orang tua Earnest berjarak sekitar tujuh mil dari sinagog Chabad of Poway. Dalam manifestonya, Earnest mengklaim tidak sakit jiwa. “Saya telah melihat banyak pasien sakit jiwa. Ini memilukan dan saya tahu seperti apa keadaannya. Tidak, saya tidak memiliki penyakit mental,” tulisnya.

Pada bagian selanjutnya manifesto itu, Earnest menceritakan bahwa dirinya telah bermain piano sejak kecil. “Sejak saya berumur 4 tahun. Itu adalah hal favorit saya untuk dilakukan. [Dan] ini adalah hal favorit saya untuk dilakukan sekarang,” katanya.

Earnest bukanlah pendukung Trump. Ia justru menganggap Trump mencintai Yahudi. Dalam manifestonya, Earnest menulis tentang pertanyaan dan jawaban. Pertanyaan pertama yang ia jawab sendiri adalah terkait apakah dia pendukung Trump. Dia menulis, “Maksudmu Zionis, pencinta Yahudi, anti-Putih, pengkhianat? Jangan buat aku tertawa.”

Advertisement

Tentang ideologi politiknya, Earnest membantah dirinya konservatif. “Saya bukan pengecut yang tidak berguna … saya bukan konservatif. Konservatif adalah keliru,” tulisnya. Ia juga menulis tidak merasakan penyesalan atas apa yang telah dilakukannya.

Presiden AS Donald Trump mengucapkan belasungkawa melalui akun Twitter pribadinya. “Duka cita dan doa untuk semua yang terdampak oleh penembakan di sinagog di Poway, California. Tuhan memberkati kalian semua. Tersangka telah ditangkap. Para penegak hukum telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih,” demikian cuitan Trump.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif