News
Jumat, 8 Mei 2009 - 16:47 WIB

Flu babi akan berdampak lebih besar di Afrika

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ADDIS ABABA: Virus flu baru H1N1 akan memiliki dampak lebih besar di Afrika ketimbang di tempat lainnya jika virus itu meletus di benua paling miskin di dunia itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan.

“Jika epidemi itu melanda Afrika, dampaknya mungkin akan lebih serius,” direktur WHO untuk Afrika Luis Gomes Sambo mengatakan pada wartawan Kamis, pada pertemuan para menteri kesehatan Afrika di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.

Advertisement

“Sistim pengawasannya lebih lemah dan sumber yang dibutuhkan masih tidak cukup, jadi kita sekarang ini dalam proses persiapan.”

Para menteri itu akan membicarakan kemungkinan rencana tanggapan terhadap wabah H1N1 dalam konferensi kesehatan dua hari yang dimulai Kamis di markasbesar Uni Afrika (AU) di Addis Ababa itu.

Di seluruh dunia, 2.000 orang telah tertular virus itu di 23 negara, dan 44 orang telah meninggal di Meksiko dan AS.

Advertisement

Tidak ada kasus yang telah dikonfirmasi di Afrika, tapi para dokter sedang menyelidiki lima kasus potensial — satu di Benin dan empat di Seychelles, kata pejabat WHO tersebut.

WHO telah memesan 1.000 dos Tamiflu, satu-satunya obat yang telah terbukti efektif melawan virus itu, untuk setiap negara Afrika, kata Sambo. Pendistribusian obat itu kini sedang berlangsung.

Sub-Sahara Afrika telah berjuang melawan epidemi seperti HIV/AIDS dan malaria. Sambo mengatakan kondisi kesehatan yang jelek di benua itu dapat membantu persebaran virus H1N1 yang lebih dikenal dengan nama virus babi.

Advertisement

“Jika kita menemui tipe influensa baru ini, hal itu mungkin akan membahayakan kondisi kesehatan rakyat Afrika yang sudah buruk,” kata Sambo. “Terutama orang-orang yang paling mudah kena serang virus itu, mereka yang telah kehilangan kekebalan tubuh karena HIV atau kekurangan gizi.”

Sekjen PBB Ban Ki-moon telah mengatakan negara-negara yang lebih kaya harus menyumbang uang dan obat pada negara-negara yang lebih miskin, seandainya H1N1 melanda dunia yang sedang berkembang. (Antara)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif