Soloraya
Kamis, 25 April 2024 - 12:31 WIB

Menjanjikan! Pria Boyolali Raup Omzet Rp100 Juta/Bulan dari Bisnis Hiasan Mahar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik rumah produksi hiasan mahar My Memorist, Ma’ruf Bin Husein, memegang contoh hiasan mahar yang pesanan pelanggan di lokasi produksinya, Teras, Boyolali, Kamis (25/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pria warga Dukuh Sidomulyo, Desa Teras, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, sukses mengembangkan usaha pembuatan dan penjualan hiasan mahar pernikahan dengan nama merek dagang My Memorist.

Tak tanggung-tanggung, omzet yang diraup dalam sebulan dari bisnis tersebut mencapai Rp100 juta. Ma’ruf Bin Husein, nama pengusaha asal Teras tersebut mengawali usahanya pada 1 November 2021 lalu dengan mengubah bekas kandang kambing menjadi lokasi produksi hiasan mahar.

Advertisement

Tak hanya membuat hiasan mahar, My Memorist juga menyuplai kebutuhan laser cutting ke perajin mahar dan memberdayakan reseller. Ia menceritakan pada saat pandemi Covid-19 tahun 2021, saat menggarap tesis S2, ada banyak waktu kosong.

Ma’ruf pun memulai bisnis dengan berjualan foto kado wisuda. Ia merasa masih perlu meng-upgrade usahanya. Dengan uang tabungan yang dikumpulkan, ia pun membeli mesin laser cutting pertamanya seharga Rp23 juta.

“Akhirnya pas saya tesis beli mesin laser cutting, beli online di harga Rp23 juta. Dikirim gelondongan, enggak ada yang mengajari. Cara menghidupkan mesin itu saja saya tidak tahu, saya tahu fungsinya untuk memotong,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumah produksinya, Kamis (25/4/2024).

Advertisement

“Saat menyalakan mesin saya enggak tahu [caranya], yang penting kabelnya nyambung dan nyala, sudah,” ujarnya. Ia pun belajar secara daring untuk mengoperasikan laser cutting yang dibeli.

Dengan desain yang dibuat dari komputer, ia lalu membuat berbagai hiasan menggunakan mesin laser cutting. Sekarang, Ma’ruf sudah memiliki tiga mesin di rumah produksinya.

Dari produksi sendiri, lambat laun Ma’ruf merasakan usahanya berkembang dan perlu merekrut karyawan. Beberapa teman dan tetangga pun akhirnya direkrut untuk menjadi karyawan.

Saat ini, My Memorist memiliki 15 karyawan dan yang terjauh berasal dari Magelang. Ma’ruf sengaja sebagian besar tetangga sekitar karena ingin memberdayakan pemuda di sekitar tempat tinggalnya. Ia mengatakan 13 dari 15 karyawannya adalah mantan karyawan pabrik.

Advertisement

Berani Beri Gaji Besar untuk Karyawan

Mereka bekerja pada Senin-Sabtu pukul 07.30 WIB-16.00 WIB. Jam istirahat dijadwalkan setiap waktu salat. Ketika azan Zuhur dan Asar, karyawan akan diwajibkan salat di masjid.

“Rata-rata honor karyawan di atas UMK [Upah Minimum Kabupaten], di atas Rp2,5 juta. Motivasi memberi gaji besar karena dari awal saya mengajak teman itu konsepnya berbagi rezeki. Saya yakin bahwasanya rezeki ketika dibagi akan semakin banyak,” jelasnya.

Menurutnya, untuk skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) rumahan, angka gaji tersebut lumayan besar. Ia mengatakan gaji pokok diberikan Rp1,6 juta per bulan. Lalu ada bonus setiap pekan yang nilainya bisa mencapai Rp400.000 ketika orderan sedang banyak.

Karyawan rumah produksi My Memorist menunjukkan contoh hiasan mahar di rumah produksi milik pengusaha asal Teras, Boyolali, beberapa waktu lalu. (Istimewa/My Memorist)

Advertisement

Ia juga memberikan tunjangan uang bagi manajer, pekerja maintenance, kesehatan karyawan beserta anak mereka. Ma’ruf juga memberikan fasilitas tunjangan hari raya (THR) senilai satu kali gaji, cuti tahunan, cuti menikah, melahirkan, dan sebagainya.

Lebih lanjut, Ma’ruf mengaku merekrut karyawan sesuai kebutuhan. Saat merekrut satu karyawan pertama, Ma’ruf masih nyambi berjualan kado foto wisuda sehingga pegawainya membantu packing. Setelah mulai merambah ke pembuatan hiasan mahar, ia pun mencari tambahan karyawan.

“Kemudian karena banyak order dan tidak bisa menjawab pesanan customer langsung, saya mengangkat admin. Nambah, nambah, dan sampai sekarang semua divisi ada, bahkan kreator konten ada, host live juga ada, operator beda lagi, finishing ada lagi, packing ada lagi,” kata pria lulusan S2 Psikologi Pendidikan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.

Terkait kendala saat berusaha, Ma’ruf menjelaskan selama ini bisnisnya berjalan sesuai standar yang ia buat. Namun, ia tak menampik ada faktor luar seperti barang tiba di customer dalam kondisi hancur karena packing atau saat pengiriman.

Advertisement

Penjualan sampai Luar Negeri

Ma’ruf mengatakan produknya memang riskan rusak dan pecah saat dikirim. Namun, My Memorist bertanggung jawab dengan kerusakan tersebut dan mengganti hiasan mahar yang rusak.

Pemasaran produk My Memorist saat ini sudah meluas ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri. Pada puncak orderan, My Memorist bisa mengirimkan 40 produk baik hiasan mahar dan aksesori dalam satu hari. Bahkan, pesanan untuk digunakan pada 2025-2026 juga sudah mulai masuk.

“Omzet kami dalam sebulan bisa di angka Rp100-an juta lebih [untuk usaha mahar dan aksesori]. Kado foto wisuda sudah tidak, karena kalau usaha kan yang marginnya tinggi,” kata dia.

Ia menjelaskan produksi mahar dan aksesori dilakukan di ruangan bekas kandang kambing milik orang tuanya. Hewan ternak dipindah, kemudian ia membersihkan dan merenovasinya menjadi sebuah tempat produksi mahar dan aksesori seluas 10 meter x 10 meter.

Terpisah, salah satu karyawan My Memorist, Riyanto, mengatakan sebelumnya ia sudah bekerja sebagai karyawan pindah-pindah di tujuh pabrik. Riyanto pernah menjadi penjahit, operator mesin, hingga bagian pengecatan di berbagai pabrik

Saat ini, ia bekerja di bagian cat, merakit, dan finishing. Ia mengaku senang bisa bekerja di dekat rumahnya. Kebetulan, lokasi rumah produksi mahar My Memorist hanya di sebelah timur rumahnya.

Advertisement

“Akhirnya memutuskan bekerja di sini karena dekat dengan rumah, terus bisa ngirit bensin, uang makan juga karena makan siang dikasih di sini. Terus pekerjaannya bisa sedikit santai, gaji di sini juga bisa ditabung karena kerjanya hanya jalan kaki, satu RT,” kata dia.

Riyanto merasa bekerja di My Memorist memberikan keberkahan tersendiri. Terlebih, ia mendapatkan gaji pokok bulanan dan bonus setiap pekan. Ia berharap My Memorist bisa semakin besar, jaya, dan terkenal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif