Cekfakta
Rabu, 24 April 2024 - 16:37 WIB

Unggahan Uang Nasabah Hilang Efek Bansos Beredar di Medsos, BRI Pastikan Hoaks

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar unggahan hoaks soal nasabah BRI kehilangan uang di bank akibat bansos. (turnbachoax.id)

Solopos.com, SOLO–Sebuah unggahan dengan narasi adanya kejadian nasabah bank yang kehilangan uang sebagai efek pemilu beredar di media sosial. Unggahan  video yang disematkan judul “Sebelum Terlambat. Tarik Uang Anda Sekarang. Himbauan untuk Seluruh Pengguna Bank BRI” itu muncul di postingan akun Instagram @rama_news pada 23 April 2024.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Solopos.com, Rabu (24/4/2024), unggahan video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik itu menyertakan narasi adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah yang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.

Advertisement

Terkait unggahan tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyatakan BRI memastikan hal yang disampaikan dalam video yang diunggah di sosial media tersebut tidak benar dan tidak berdasar.

“BRI pastikan informasi di dalam video tidak benar dan akan ambil tindakan tegas,” kata Agustya Hendy Bernadi dalam rilis kepada Mafindo yang dilansir laman turnbackhoax.id.

“Atas beredarnya konten yang secara sengaja diviralkan dan telah memperoleh jutaan views tersebut, BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegasnya.

Advertisement

Lebih lanjut disampaikan olehnya, BRI mengimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Dalam menjalankan operasionalnya, BRI berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dan prudential banking,” beber Agustya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif