Soloraya
Jumat, 19 April 2024 - 19:12 WIB

Tega, Pelaku Tipu Mertua di Kasus Dugaan Penipuan Menu Bukber di Masjid Zayed

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umat Islam menunggu waktu berbuka puasa saat mengikuti buka bersama di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Rabu (13/3/2024). Terduga pelaku penipuan menu bukber mencatut Masjid Sheikh Zayed Solo juga menipu mertuanya. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO—Terduga pelaku penipuan kasus penyediaan menu buka puasa bersama di Masjid Syeikh Zayed Solo berinisial E, ternyata juga tega mengerjai mertuanya, Supodo, warga Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Jadi dua pengusaha katering yang dia minta menyuplai menu bukber di Masjid Syeikh Zayed Solo, salah satunya adalah mertua E. Korban lainnya yaitu Slamet, dari Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Advertisement

Mereka sama sekali tidak mendapatkan bayaran atas pengiriman menu bukber selama 28 hari di Ramadan 2024 di Masjid Sheikh Zayed Solo. Kerugian materil yang mereka tanggung atas dugaan penipuan yang dilakukan E sekitar Rp960 juta.

“Dia itu [E] menantu saya selama lima bulan,” tutur Supodo. Dia mengatakan E lah yang memberinya order penyediaan menu bukber di Masjid Syeikh Zayed Solo. E menjanjikan pembayaran per termin tujuh hari.

Tapi pada praktiknya janji hanyalah janji. “Katanya kan antara 10 hari itu pembayaran. Saya tanya tidak ada pembayaran, tapi ada invoice-invoice itu, enggak tahu saya. Lah itu kan nanti pak, nanti ini sudah keluar invoice-nya,” urai dia.

Advertisement

Setelah mendapat penjelasan seperti itu dari E, Supodo pun melanjutkan pembuatan dan pengiriman menu bukber tersebut. Tapi pada hari ke-12 dia sudah kehabisan modal, sehingga harus meminjam kepada tetangganya.

“Dalam 12 hari itu saya sudah kehabisan modal. Sehingga utang di sejumlah pedagang pasar dan tetangga-tetangga. Dan mintanya jatuh tempo sebelum Lebaran. Saya wajib melunasi, tapi saya tidak bisa, ini jadi saya sudah ditagih,” tutur dia.

Supodo menjelaskan sampai saat ini hubungannya dengan E masih mertua dan menantu. Lebih jauh dia menceritakan awal mula mengerjakan orderan menu bukber di Masjid Syeikh Zayed Solo yang datang dari E atau menantunya.

Advertisement

“Saya kan pedagang bakmi, waktu pemesanan saya di Semarang. Kata anak saya dapat pesanan di Zayed, banyak, 800 dibagi dua. Jadi saya pulang mempersiapkan itu dan membantu. Tapi malah kejadiannya seperti ini,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif