SOLOPOS.COM - Ilustras Pilkada Wonogiri (Solopos-Whisnupaksa K.)
Solopos.com, WONOGIRI — Polling nama-nama calon bupati atau cabup Wonogiri muncul jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024. Survei atau jejak pendapat opini publik mengenai cabup itu salah satunya ada di situs Strawpoll.
Pantauan Solopos.com pada situs tersebut, polling itu berjudul Survey Bakal Calon Bupati Wonogiri Tahun 2024–2029. Survei ini dibuka sejak sepekan lalu. Ada tujuh nama yang tercantum dalam survei terbuka secara online itu.
Tujuh orang tersebut meliputi Verawati Joko Sutopo yang merupakan istri Bupati Wonogiri Joko Sutopo (Jekek), Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, dan Bupati Wonogiri periode 2010-2015 Danar Rahmanto.
Selain itu, ada nama Edi Herlambang yang merupakan pengusaha asal Wuryantoro, anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP Joko Purnomo, anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP Tarso, dan anggota DPRD Jateng dari Partai Golkar Bondan Sejiwan Boma Aji.
Selain itu, ada nama Edi Herlambang yang merupakan pengusaha asal Wuryantoro, anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP Joko Purnomo, anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP Tarso, dan anggota DPRD Jateng dari Partai Golkar Bondan Sejiwan Boma Aji.
Hingga Jumat (26/4/2024) pukul 15.00 WIB, sudah ada 2.411 suara yang masuk dan memilih dalam polling tersebut. Hasil sementara, Tarso menduduki urutan pertama dengan perolehan 881 suara atau 36,54%. Tarso bersaing ketat Bondan di urutan kedua dengan perolehan 876 suara atau 36,33%.
Di urutan ketiga ada nama Joko Purnomo atau Joko Lilur dengan perolehan suara 14,02%. Sementara nama lain, memperoleh suara di bawah 10%.
Sebagai informasi, Strawpoll merupakan platform yang menyediakan layanan survei secara gratis. Strawpoll bisa diakses umum dan siapa saja bisa membuat survei melalui situs tersebut.
Menanggapi polling tersebut, anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP, Tarso, mengaku sudah mengetahui dari temannya. Dia mendapatkan informasi soal polling tersebut namun sama sekali tidak tahu siapa yang membuat atau menginisiasi survei tersebut.
“Saya tidak tahu itu yang buat siapa, maksudnya apa. Kemarin waktu dikasih tahu teman saya soal itu, saya ya bingung wong saya tidak tahu itu dari mana dan siapa yang mengadakan,” kata Tarso saat dihubungi Solopos.com, Jumat.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Wonogiri, Bondan Sejiwan Boma Aji, mengatakan belum mengetahui survei di Strawpoll tersebut. Pria 35 tahun ini menganggap survei itu hanya kreativitas masyarakat. Bondan mengaku tidak tahu menahu soal survei tersebut.
Dia menerangkan hasil survei tersebut tidak bisa menjadi tolok ukur riil elektabilitas atau popularitas nama tokoh yang diwacanakan maju pada Pilkada Wonogiri 2024. Perihal namanya yang menduduki peringkat kedua dalam survei tersebut dinilai wajar.
Hal itu mengingat dia memperoleh lebih dari 110.000 suara pada Pemilu DPRD Jawa Tengah 2024. Bondan mengaku saat ini partainya masih sangat cair. Artinya belum ada nama yang dipastikan diusung pada pemilihan cabup-cawabup Wonogiri 2024.
“Kalau saya pribadi, kalau bisa memberikan kesempatan yang lain, lebih baik memberikan kesempatan yang lain untuk maju jadi cabup,” kata Bondan.
Terlebih, lanjutnya, dia baru saja dipilih warga Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen untuk menjadi anggota DPRD Jawa Tengah pada Pemilu 2024. Terpilihnya kembali ia dalam Pemilu 2024 itu menjadi pertimbangan khusus kenapa belum ingin maju pada Pilkada Wonogiri 2024.
“Ini masih sangat cair. Itu kembali ke internal Golkar, keputusan DPP Golkar. Situasi politik bisa berubah. Tidak ada kepastian dalam politik. Kalau saya ditanya akan maju sebagai bupati Wonogiri atau tidak? Saya jawab masih ada tugas yang harus diselesaikan. Itu amanah masyarakat Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen,” ucap dia.
Terpisah, Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menyampaikan meski sudah memutuskan untuk maju sebagai Calon Bupati pada Pilkada Wonogiri 2024 melalui PDIP, dia belum mengadakan survei apa pun. Dia juga belum bisa memastikan seberapa tinggi elektabilitasnya untuk menjadi Bupati Wonogiri.