Soloraya
Rabu, 24 April 2024 - 11:09 WIB

Berdayakan Lahan Antar Mita Gedang Selirang Kauman Raih Juara II Proklim Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo Kristiana Hariyanti menyerahkan hadiah lomba Proklim kepada Ketua Proklim RW 002 Kelurahan Kauman Pasar Kliwon Solo didampingi Lurah Kauman Nursalim di kantor DLH Solo, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Kampung Mitigasi Adaptasi atau Mita Gedang Selirang RW 002 Kelurahan Kauman Pasar Kliwon meraih juara II lomba Proklim tingkat Kota Solo pada 2024. Penyerahan hadiah dilakukan beberapa waktu lalu di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo.

Ketua Mita Gedang Selirang RW 002 Kauman, Andi Wikatma, menjelaskan Mita Gedang Selirang dibentuk pada 8 Juni 2021 yang dilatarbelakangi warga setempat yang mengeluhkan seringnya terjadinya banjir.

Advertisement

“Selain itu, di RW 002 juga masih terdapat lahan tidur meski berada di perkotaan, sehingga warga berinisiatif memanfaatkan lahan itu untuk bercocok tanam,” ujar dia kepada Solopos.com, Selasa (23/4/2024).

Andi menjelaskan warga kemudian berinisiatif menanam sejumlah tanaman sayuran sebagai langkah mewujudkan ketahanan pangan di Kauman. Selain itu, dengan memanfaatkan lahan itu juga untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan iklim, meminimalisasi risiko bencana alam, dan menjadikan masyarakat mandiri mengatasi bencana alam.

Salah satu sudut kampung Mita Gedang Selirang RW 002 Kelurahan Kauman Pasar Kliwon Solo. (Solopos.com/Ahmad Mufid Aryono)

Advertisement

Penduduk di wilayah RW 002 Kauman, menurut Andi, yang berjumlah 370 orang itu diberdayakan dalam menjaga iklim di tengah-tengah permukiman padat dan perkotaan di Solo. Selain Mita Gedang Selirang, juga ada beberapa program unggulan dalam menjaga iklim di Kauman, di antaranya Kami Cantik (Kauman Indah Cantik Tanpa Jentik), KBAR (Kawasan Bebas Asap Rokok), dan Bank Sampah Trisula Dua Jaya. Tak hanya itu ada semacam sekolah alam bagi anak-anak setempat untuk mengenalkan cinta kepada lingkungan.

“Kami juga membuat sejumlah lubang biopori di gang-gang untuk mengatasi banjir, penghijauan jalan kampung, pengumpulan barang bekas yang bisa memberikan manfaat ekonomi, dan beberapa hal yang mengarah ke pemberdayaan masyarakat setempat,” tambah dia.

Dengan prestasi yang diraih, dirinya berharap bisa lebih meningkat pada masa mendatang, karena bisa memberikan manfaat dalam pemberdayaan masyarakat dalam mencintai lingkungan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif